36 Siswa di Lombok Keracunan Usai Makan Gorengan di Sekolah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Tengah, IDN Times - Sebanyak 36 siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al Basiah, Dusun Rembitan, Desa Mangkung, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, NTB diduga alami keracunan makanan. Peristiwa itu terjadi pada Rabu kemarin, 20 Oktober 2021, sekitar pukul 10.00 WITA.
Kuat dugaan, 36 siswa alami keracunan karena mengonsumsi gorengan yang dijual di lingkungan sekolah.
Baca Juga: Belasan Siswa SMK di Tulungagung Alami Keracunan Makanan Nasi Kotak
1. Bermula dari membeli gorengan tempe ditambah saos di sekolah
Kapolsek Praya Barat AKP Heri Indrayanto menuturkan, sebelumnya pada jam istirahat siswa siswi MI Al Basiah membeli gorengan tempe ditambah saos sambal yang dijual seorang pedagang di halaman sekolah.
Selang 15 menit setelah memakan gorengan tempe saos sambal itu, siswa-siswi tersebut merasakan gejala mual, muntah-muntah, dan pusing.
"Akhirnya keluarga dan warga masyarakat melarikannya ke Puskesmas Mangkung untuk mendapatkan perawatan medis," kata Heri.
2. Sebanyak 24 siswa dirawat inap di puskesmas
Dari 36 siswa yang diduga alami keracunan itu, 12 orang di antaranya mengalami gejala ringan.
"Sedangkan 24 orang masih dirawat di Puskesmas," ujar Heri.
Lebih jauh Kapolsek menjelaskan, 24 orang mengalami gejala muntah, mual, dan pusing. "(Sebanyak) 12 orang dengan gejala mual, muntah dan pusing masih diobservasi," kata Heri.
3. Polisi amankan barang bukti
Pihak kepolisian telah mengamankan bahan- bahan pembuatan tempe goreng berupa minyak bekas gorengan tempe, sisa minyak goreng kemasan merek Batik, sisa tempe goreng, sisa tepung, sisa tepung Rose Brand, sisa adonan tempe goreng, sambal saos, dan bekas muntahan para korban.
"Kami akan cek ke Puskesmas Mangkung. Kami akan melakukan interogasi terhadap korban keracunan dan melakukan pengecekan identitas," kata Heri.
Selain itu, polisi juga akan uji lab bekas makanan yang dikonsumsi para korban ke Dinas Kesehatan Lombok Tengah.
Kepala UPT Puskesmas Mangkung Lalu Munawar menjelaskan, 24 korban sedang dirawat intensif dan diinfus di PKM Mangkung.
"Selanjutnya dilakukan observasi kesembuhannya. Kami juga harus uji laboratorium dulu di Dinas Kesehatan," ucap Munawar.
Baca Juga: 4 Santri Pondok Banyuwangi Diduga Keracunan Usai Santap Nasi Goreng