Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Studi: Tidur Kurang dari 6 Jam Bisa Mengubah Genetik Tubuh

Ilustrasi tidur kurang dari 6 jam bisa mengubah genetik tubuh. (Pinterest/Bedfolk)
Ilustrasi tidur kurang dari 6 jam bisa mengubah genetik tubuh. (Pinterest/Bedfolk)

Kualitas tidur bukan hanya soal rasa lelah keesokan harinya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kekurangan tidur, terutama jika berlangsung terus-menerus, bisa mengubah ekspresi genetik dalam tubuh manusia. Artinya, tidur yang buruk bukan hanya memengaruhi suasana hati dan konsentrasi, tapi juga bisa menyebabkan perubahan biologis yang lebih dalam, bahkan hingga ke level DNA.

Para ilmuwan menemukan bahwa hanya satu minggu tidur kurang dari enam jam per malam dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam aktivitas lebih dari 700 gen. Beberapa di antaranya terkait langsung dengan sistem imun, metabolisme, dan respons terhadap stres. Fakta ini membuka mata banyak orang bahwa tidur adalah kebutuhan biologis, bukan kemewahan.

Berikut fakta mengenai tidur kurang dari 6 jam bisa mengubah genetik tubuh.

1. Kurang tidur bisa mengubah aktivitas gen

Pinterest
Pinterest

Studi yang dilakukan oleh University of Surrey di Inggris menemukan bahwa kurang tidur dapat mengganggu ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh, dan menyebabkan perubahan dalam ekspresi genetik.

Dalam jurnal yang berjudul Mistimed sleep disrupts circadian regulation of the human transcriptome yang diteliti oleh Archer, Laing, Moller, dan peneliti lainnya menganalisis sampel darah dari partisipan yang tidur kurang dari enam jam selama satu minggu, dan hasilnya menunjukkan perubahan pada ratusan gen yang sebelumnya stabil.

Yang mengejutkan, banyak gen yang mengalami perubahan itu berperan dalam proses vital seperti perbaikan sel, sistem imun, dan respon terhadap stres. Dalam jangka panjang, gangguan pada ekspresi gen ini bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti kanker, diabetes, dan gangguan kardiovaskular.

2. Sistem imun melemah karena gangguan ekspresi gen

Ilustrasi cara mengatasi tidak bisa tidur karena overthinking. (Pinterest/Misryoum.com)
Ilustrasi cara mengatasi tidak bisa tidur karena overthinking. (Pinterest/Misryoum.com)

Salah satu dampak dari perubahan ekspresi gen akibat kurang tidur adalah penurunan kemampuan sistem kekebalan tubuh. Gen-gen yang mengatur produksi sitokin, yaitu protein yang berperan dalam respons imun menunjukkan penurunan aktivitas.

Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan pemulihan dari penyakit jadi lebih lambat. Efek ini tidak hanya terjadi pada orang yang kurang tidur dalam waktu lama. Bahkan kurang tidur selama beberapa malam berturut-turut sudah cukup untuk menurunkan efektivitas sistem imun.

Hal ini menjelaskan mengapa orang yang begadang cenderung lebih mudah terserang flu atau infeksi lainnya dibanding mereka yang tidur cukup secara konsisten, tulis Besedovsky, Lange, dan Born dalam jurnalnya Sleep and immune function.

3. Risiko penyakit kronis meningkat secara signifikan

Ilustrasi tidur kurang dari 6 jam bisa mengubah genetik tubuh. (Pinterest/Bedfolk)
Ilustrasi tidur kurang dari 6 jam bisa mengubah genetik tubuh. (Pinterest/Bedfolk)

Perubahan genetik yang dipicu oleh kurang tidur juga berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kronis. Gen yang mengatur metabolisme glukosa, tekanan darah, dan proses inflamasi mengalami gangguan fungsi, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan penyakit seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan bahkan stroke.

Selain itu, gen yang bertugas menjaga kestabilan sel dan memperbaiki DNA juga ikut terpengaruh. Akibatnya, tubuh jadi lebih rentan terhadap mutasi sel abnormal, yang dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker. Ini menjadi bukti kuat bahwa tidur bukan hanya penting untuk pemulihan fisik, tetapi juga untuk menjaga integritas biologis tubuh.

4. Tidur sebagai terapi genetik alami

Ilustrasi tipe kepribadian seseorang berdasarkan posisi tidur. (Pinterest/Solahart Handal)
Ilustrasi tipe kepribadian seseorang berdasarkan posisi tidur. (Pinterest/Solahart Handal)

Meskipun terdengar mengkhawatirkan, ada kabar baik, bawah efek negatif ini bisa dikembalikan jika pola tidur yang sehat dipulihkan. Gen yang terganggu dapat kembali ke tingkat aktivitas normal ketika tubuh diberi waktu tidur yang cukup secara konsisten. Tidur cukup bukan hanya mencegah penyakit, tapi juga berperan sebagai terapi genetik alami bagi tubuh.

Maka dari itu, menjaga durasi dan kualitas tidur menjadi investasi jangka panjang untuk kesehatan. Tidak hanya membantu tubuh dan otak pulih dari aktivitas sehari-hari, tapi juga menjaga keseimbangan sistem biologis dari level paling dasar, yaitu gen kita sendiri. Rekomendasi umum dari para ahli adalah tidur selama 7–9 jam per malam untuk orang dewasa.

Demikian fakta mengenai tidur kurang dari 6 jam bisa mengubah genetik tubuh. Semoga bermanfaat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us