6 Tips Atasi Perubahan Mood Anak saat Puasa, Beri Pengertian!

Puasa bisa menjadi pengalaman baru bagi anak yang sedang belajar menahan lapar dan haus. Perubahan pola makan serta waktu tidur dapat membuat mereka lebih cepat lelah. Akibatnya, suasana hati anak berubah-ubah sepanjang hari.
Perubahan mood memang wajar terjadi karena tubuh mereka masih beradaptasi dengan rutinitas puasa. Akan tetapi, jika tidak ditangani dengan baik, anak menjadi kurang semangat dan mudah marah. Nah, untuk membantu menjaga mood mereka tetap stabil selama Ramadan, simak beberapa tips berikut ini!
1. Buat rutinitas yang menyenangkan

Anak lebih mudah menjalani puasa jika memiliki jadwal yang teratur. Buat rutinitas harian yang mencakup waktu sahur, ibadah, bermain, dan istirahat. Kegiatan yang menyenangkan bisa membantu mereka melupakan rasa lapar dan tetap aktif.
Beri variasi aktivitas agar anak tidak cepat bosan. Membaca buku cerita, menggambar, atau menonton video edukatif bisa menjadi pilihan. Anak akan lebih semangat jika mereka merasa harinya penuh dengan kegiatan seru.
2. Beri pengertian dengan cara positif

Anak perlu memahami bahwa puasa adalah bagian dari latihan kesabaran dan ketahanan diri. Gunakan bahasa yang sederhana agar mereka mengerti tanpa merasa terbebani. Ceritakan kisah inspiratif atau pengalaman menyenangkan tentang puasa agar mereka lebih termotivasi.
Saat anak mulai merasa lelah atau kesal, berikan pengertian dengan nada yang lembut. Alih-alih memarahinya, ajak mereka berdiskusi tentang perasaan mereka. Dengan begitu, anak akan merasa didukung.
3. Ajak anak beraktivitas ringan

Kegiatan fisik yang berlebihan dapat membuat anak cepat lelah. Pilih aktivitas yang tetap menyenangkan tetapi tidak menguras energi, seperti bermain puzzle atau mewarnai. Dengan begitu, anak bisa menikmati waktu bermain tanpa merasa kelelahan.
Selain itu, orangtua juga bisa melibatkan anak dalam persiapan berbuka puasa atau sahur. Misalnya, mengajak mereka memasak, menyiapkan alat makan, pergi membeli bahan makanan atau takjil favorit, dan lainnya. Cara ini tidak hanya mengatasi kebosanan anak, tetapi juga mengenalkan suasana khas Ramadan kepada mereka.
4. Pastikan waktu tidur cukup

Kurang tidur bisa membuat anak mudah marah dan tidak bersemangat. Pastikan mereka tidur lebih awal agar tetap segar saat bangun untuk sahur. Jadwal tidur yang teratur akan membantu tubuh mereka beradaptasi lebih baik.
Jika anak merasa mengantuk di siang hari, biarkan mereka beristirahat sejenak. Tidur siang yang cukup bisa mencegah perubahan mood mereka. Saat tubuh lebih segar, suasana hati pun menjadi lebih stabil.
5. Tunjukkan contoh yang baik

Anak biasanya mengikuti apa yang mereka lihat dari orangtua. Sikap positif saat menjalani puasa akan membantu mereka lebih mudah beradaptasi. Jika orangtua tetap ceria, anak pun akan mengikuti.
Mengeluh secara berlebihan membuat anak merasa puasa adalah hal yang sulit. Sebaliknya, ajak mereka menikmati setiap momen Ramadan dengan penuh semangat. Anak akan belajar bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga melatih kesabaran.
6. Berikan apresiasi kepada mereka

Usaha anak dalam berpuasa layak diapresiasi. Rayakan keberhasilan mereka dengan cara yang menyenangkan. Misalnya, membuat kalender puasa dengan stiker lucu atau jurnal Ramadan agar mereka dapat memantau progres dan merayakan setiap pencapaian kecil.
Orangtua juga bisa memberikan pujian sederhana atau hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi. Hal ini akan membuat anak merasa bangga dan dihargai atas usaha mereka. Dengan begitu, mereka akan lebih percaya diri dan semakin bersemangat menjalani puasa hingga akhir Ramadan.
Perubahan mood anak saat puasa bisa dikelola dengan kesabaran dan pendekatan yang tepat. Dukungan dan suasana yang menyenangkan akan membantu mereka menjalani puasa dengan lebih nyaman. Yuk, coba terapkan tips-tips di atas agar Ramadan lebih bermakna dan penuh keceriaan bersama si kecil!