12 Rekomendasi Film A24 Paling Underrated, Harus Masuk Watchlist!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
A24 telah menjadi salah satu studio film paling inovatif dan dihormati dalam beberapa tahun terakhir. Mereka menghasilkan berbagai karya yang unik dan berkesan.
Dikenal karena keberaniannya dalam mendukung film-film independen yang seringkali menantang norma-norma industri, A24 telah menciptakan sejumlah film yang diakui secara kritis dan memenangkan berbagai penghargaan. Namun, di balik popularitas beberapa judul besar mereka, ada banyak film yang kurang mendapatkan perhatian yang seharusnya, meskipun memiliki kualitas yang tak kalah luar biasa.
Dalam artikel ini kita akan mengulas dua belas film A24 yang paling underrated, yang mungkin belum banyak ditonton oleh penikmat film. Kamu akan menemukan berbagai genre dan cerita yang menawarkan perspektif unik dan narasi mendalam, menunjukkan betapa beragam dan berbakatnya para pembuat film yang bekerja sama dengan A24.
1. Waves (2019)
Film Waves menghadirkan sebuah perjalanan emosional yang memukau melalui dua bagian cerita yang saling terkait. Film ini menggali kedalaman kompleksitas dalam kehidupan sebuah keluarga di Florida.
Di bagian pertama, kita disuguhkan dengan kehidupan remaja yang dipenuhi oleh tekanan dan ambisi yang mendebarkan. Sementara bagian kedua menggambarkan bagaimana keluarga bereaksi dan berjuang melalui tragedi yang mengguncang.
Waves menggambarkan kisah yang menggetarkan hati tentang kesalahan, pemulihan, dan ikatan keluarga yang teguh. Ini menjadikannya salah satu karya sinematik yang penuh kehangatan dan ketakutan yang sulit dilupakan.
Baca Juga: 8 Film Horor Thriller Bertema Abusive Husband, Terornya Penuh Konflik!
2. The Killing of a Sacred Deer(2017)
The Killing of a Sacred Deer menceritakan Steven Murphy, seorang ahli bedah kardiotoraks sukses yang hidup bahagia bersama keluarganya. Kehidupan Steven tampak sempurna hingga ia bertemu dengan remaja misterius bernama Martin, yang memasuki hidupnya dan mengungkap koneksi gelap di antara mereka.
Saat misteri Martin terungkap, Steven dihadapkan pada pilihan sulit yang mengancam keluarganya dengan konsekuensi mengerikan. Film ini menawarkan pengalaman sinematik yang mendalam dan menggugah, mengeksplorasi tema moralitas, karma, dan balas dendam dengan gaya unik dan mencekam.
3. First Cow (2019)
First Cow mengisahkan persahabatan dua pria di Pacific Northwest pada abad ke-19. Cookie Figowitz, seorang koki yang mencari peruntungan di Amerika Serikat Barat, bertemu dengan King-Lu, seorang imigran Tiongkok yang juga berjuang untuk bertahan hidup.
Mereka memulai usaha kecil dengan mencuri susu dari sapi pertama ynag tiba di wilayah tersebut, yang membawa kesuksesan awal sebagai pedagang kue. Namun, kesuksesan ini mengundang risiko besar ketika tindakan mereka mulai menarik perhatian yang tidak diinginkan.
First Cow tidak hanya menawarkan pemandangan indah dari Pacific Northwest, tetapi juga mengeksplorasi tema persahabatan, keberanian, dan impian di masa sulit.
4. American Honey (2016)
American Honey mengisahkan Star, seorang remaja yang melarikan diri dari rumahnya yang kacau dan bergabung dengan kelompok penjual majalah keliling yang dipimpin oleh Krystal (Riley Keough). Film ini menawarkan gambaran autentik tentang kehidupan di Amerika Serikat bagian tengah, dengan penggambaran yang jujur tentang kehidupan remaja yang dipenuhi dengan pencarian identitas dan makna.
Meskipun kurang dikenal di kalangan penonton mainstream karena durasinya yang panjang dan gaya penceritaannya yang beda, American Honey menonjol berkat penampilan energik dan alami dari para pemerannya serta gambaran yang tajam tentang kehidupan di jalan.
5. C’mon C’mon (2021)
C’mon C’mon menampilkan Joaquin Phoenix sebagai Johnny, seorang jurnalis radio yang ditugaskan untuk menjaga keponakannya yang berusia 9 tahun, Jesse, ketika kakak perempuannya harus menangani masalah pribadi.
Melalui perjalanan mereka melintasi Amerika, Johnny dan Jesse mengembangkan ikatan yang mendalam dan saling memahami, mengungkapkan lapisan-lapisan kompleksitas emosi dan hubungan manusia. C’mon C’mon menawarkan kisah yang hangat dan autentik tentang keluarga, kesedihan, dan kebahagiaan, menjadikannya tontonan yang sangat berharga.
6. First Reformed (2017)
First Reformed adalah drama psikologis yang menampilkan Ethan Hawke sebagai Pendeta Ernst Toller, seorang mantan militer yang mengelola gereja kecil di New York. Bergulat dengan rasa bersalah dan keputusasaan atas masa lalunya, hidup Toller menjadi semakin rumit ketika bertemu dengan seorang aktivis lingkungan radikal dan istrinya yang hamil.
Terlibat dalam konflik batin antara imannya dan kesadaran akan kerusakan lingkungan, film ini menyajikan eksplorasi mendalam tentang spiritualitas, moralitas, dan penderitaan manusia. Dengan tema gelap dan alur yang pelan, First Reformed menawarkan pengalaman sinematik yang intens dan penuh makna.
7. 20th Century Women (2016)
20th Century Women bercerita tentang Dorothea Fields, seorang ibu tunggal yang membesarkan putranya Jamie. Untuk membantu Jamie tumbuh menjadi pria yang baik, Dorothea meminta bantuan dua wanita penting dalam hidup mereka: Abbie, seorang seniman punk karismatik, dan Julie, seorang remaja pemberontak serta sahabat Jamie.
Film ini menggambarkan dinamika keluarga dan kompleksitas hubungan antar generasi dengan humor dan kehangatan yang mendalam. Dengan suasana yang menghangatkan, 20th Century Women menawarkan pandangan jujur dan penuh empati tentang perjuangan dan kebahagiaan dalam membentuk identitas diri.
8. The Last Black Man in San Francisco (2019)
The Last Black Man in San Francisco mengikuti perjalanan Jimmie Fails, seorang pria muda Afrika-Amerika yang berusaha untuk merebut kembali rumah keluarganya di San Francisco. Bersama sahabatnya, Jimmie menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang mencerminkan isu gentrifikasi dan identitas di kota yang terus berubah.
Dengan visual yang memukau dan pengisahan yang penuh emosi, film ini mengeksplorasi tema-tema seperti kehilangan, nostalgia, dan perjuangan untuk menemukan tempat yang disebut rumah.
9. Minari (2020)
Minari menggambarkan kehidupan keluarga Korea-Amerika yang mencoba memulai kehidupan baru di pedesaan Arkansas pada tahun 1980-an. Film ini berpusat pada Jacob Yi yang bermimpi membangun pertanian sendiri untuk menanam sayuran Korea.
Bersama istri dan dua anaknya, mereka menghadapi tantangan berat dalam beradaptasi dengan lingkungan baru dan mengejar impian mereka. Minari bukan hanya tentang perjuangan hidup imigran, tetapi juga tentang ketahanan, harapan, dan ikatan keluarga yang kuat.
Dengan penampilan luar biasa dari para pemainnya, film ini menawarkan narasi yang menyentuh hati dan autentik, menjadikannya salah satu film paling berkesan dari A24.
10. The Farewell (2019)
The Farewell mengisahkan perjalanan emosional seorang wanita muda bernama Billi yang kembali ke Tiongkok untuk mengucapkan selamat tinggal kepada neneknya, Nai Nai, yang didiagnosis dengan penyakit terminal.
Uniknya, keluarga Billi memilih untuk tidak memberitahu Nai Nai tentang kondisinya dan justru mengadakan reuni keluarga dengan dalih pernikahan palsu agar mereka bisa bersama di saat-saat terakhirnya.
Film ini menyoroti perbedaan budaya antara Timur dan Barat dalam menghadapi kematian dan keluarga, sekaligus menggambarkan ikatan emosional yang kuat dan rasa cinta dalam keluarga. Dengan narasi yang jujur dan penggambaran budaya yang otentik, The Farewell menjadi film yang sangat menyentuh dan reflektif.
11. Green Room (2015)
Green Room adalah film thriller horor yang penuh ketegangan tentang sekelompok musisi punk yang secara tidak sengaja menyaksikan pembunuhan brutal di sebuah klub neo-Nazi terpencil.
Band tersebut, yang dipimpin oleh Pat (Anton Yelchin) dan termasuk Amber (Imogen Poots), mendapati diri mereka terjebak di ruang hijau klub, berjuang untuk bertahan hidup melawan pemilik klub yang kejam dan para pengikutnya yang berbahaya.
Dengan atmosfer yang intens dan mencekam, serta akting yang luar biasa dari para pemeran, Green Room berhasil menghadirkan ketegangan yang tiada henti dan kekerasan yang realistis,. Ini menjadikannya salah satu film thriller paling memikat dan mengerikan.
12. The End of the Tour (2015)
The End of the Tour mengisahkan lima hari wawancara antara jurnalis Rolling Stone, David Lipsky (Jesse Eisenberg), dan penulis terkenal David Foster Wallace (Jason Segel) setelah penerbitan novel monumental Wallace, Infinite Jest. Dalam perjalanan mereka melalui Midwest Amerika, percakapan mereka menggali tema-tema mendalam tentang kehidupan, kesuksesan, dan kesendirian.
Segel memberikan penampilan luar biasa, menghadirkan kerentanan dan kedalaman emosional pada karakternya, sementara Eisenberg memerankan Lipsky dengan rasa ingin tahu dan ambisi. Film ini menawarkan dialog cerdas dan momen-momen introspektif, menjadikannya film yang memikat.
Meskipun mungkin belum mendapatkan sorotan yang lebih layak, film-film ini menawarkan pengalaman sinematik yang mendalam dan berkesan. Dari narasi yang intim hingga ketegangan yang tak henti-hentinya, setiap film memiliki keunikan dan kekuatannya sendiri yang dapat menginspirasi dan menghibur para penonton.
Jangan ragu memasukkan film-film ini ke watchlist-mu!
Baca Juga: 8 Film Horor Thriller Berlatar di Panti Jompo, Ada Kutuk hingga Ivanna
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.