Waspada! Cuaca Ekstrem dan Banjir Rob Kembali Mengancam Wilayah NTB

Mataram, IDN Times - Cuaca ekstrem dan banjir rob kembali mengancam wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada 16 - 18 September 2025.
Selain itu, sejumlah wilayah di Pulau Sumbawa juga terancam banjir rob. "Beberapa hari ini wilayah NTB mengalami peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang - lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa lokasi," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok Satria Topan Primadi, Selasa (16/9/2025).
1. Penyebab cuaca ekstrem di wilayah NTB

Topan mengungkapkan ada beberapa indikator utama penyebab peningkatan potensi cuaca ekstrem di wilayah NTB. Antara lain aktifnya gelombang atmosfer low frequency, kelembaban udara yang cenderung basah di berbagai lapisan ketinggian, adanya konvergensi atau perlambatan kecepatan angin serta labilitas atmosfer yang kuat yang mendorong pembentukan awan hujan secara masif.
"Kondisi atmosfer ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan konvektif (awan cumulonimbus) yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir/kilat dan angin kencang yang cukup merata," paparnya.
2. Wilayah NTB yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem dan banjir rob

Topan menyebutkan wilayah NTB yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem yaitu Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, dan Kota Bima.
Selain cuaca ekstrem berupa hujan lebat, terdapat pula potensi banjir rob di wilayah perairan NTB dari tanggal 16 - 21 September 2025. Wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob terdapat di Sumbawa dan Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa. Serta Palibelo, Woha, Bolo, Langgudu, Soromandi, Sape, Rasanae Barat, Hu’u, dan Asakota Kabupaten Bima.
3. Ancaman gelombang tinggi hingga 4 meter di perairan NTB

Topan mengungkapkan potensi ancaman gelombang tinggi di wilayah NTB pada 16 - 18 September 2025. Gelombang dengan ketinggian 2,5 – 4 meter diprakirakan terjadi di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, Perairan Selatan Lombok, Perairan Selatan Sumbawa dan Samudera Hindia Selatan NTB.
Sedangkan gelombang dengan ketinggian 1,25 – 2,5 meter diprakirakan terjadi di Selat Lombok bagian Utara, Selat Alas bagian Utara dan Selatan. Dia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, petir, hingga pohon tumbang, dan banjir rob.
"Pastikan saluran air bersih dari sampah agar tidak terjadi luapan saat hujan lebat, hindari aktivitas di luar ruangan saat cuaca ekstrem, pangkas ranting pohon yang rapuh, dan siapkan rencana evakuasi dini bila tinggal di daerah rawan bencana," pintanya.
Pemerintah daerah dan pihak terkait juga diharapkan mengambil langkah mitigasi. Termasuk pengecekan infrastruktur drainase, penyuluhan kepada masyarakat, serta peningkatan koordinasi antar instansi dalam penanganan potensi bencana.