Warga Sembalun Lotim Tolak Masterplan Cemara Siu dari Pemerintah

Lombok Timur, IDN Times – Warga Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Provinsj Nusa Tenggara Barat (NTB) menolak rencana Master Plan daya tarik wisata Cemara Siu Sembalun. Master plan itu dikeluarkan oleh Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif RI masa kepemimpinan Sandiaga Salahuddin Uno.
Alasan penolakan karena master plan tersebut tidak sesuai dengan harapan dan aspirasi warga setempat. Bukan hanya ditolak oleh warga setempat, master plan ini juga menuai banyak kritikan dari berbagai pihak.
1. Tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat

Praktisi Pariwisata dan Manager Destination Manajamen Organization (DMO) Baiq Srimulya mengatakan bahwa pihaknya kecewa dengan rencana master plan Cemara Siu tersebut. Menurutnya master plan yang dikeluarkan pemerintah tersebut hanya sekadar formalitas. Sebab dalam penyusunannya minim pelibatan partisipasi publik, utamanya masyarakat setempat, dunia usaha akademisi dan media.
"Saya melihat pemerintah tidak berniat ingin menyelesaikan masalah, karena master plan ini hanya menjadi formalitas," ungkapnya.
2. Inginkan master plan Sembalun secara keseluruhan

Dalam aspirasi warga Sembalun, mereka menginginkan master plan daya tarik wisata Sembalun secara keseluruhan, bukan hanya master plan di lokasi Cemara Siu yang luasnya hanya 1,4 hektare. Menurut warga, master plan Cemara Siu tidak akan terlalu berdampak terhadap kunjungan wisata termasuk terhadap dampak ekonomi kepada masyarakat.
"Wajar masyarakat bertanya, di tengah ramainya diskusi tentang urgensi perencanaan, yang datang hanya judul programnya saja. Masukan yang kami berikan pada FGD pertama di Sembalun pada akhirnya tidak dijadikan pertimbangan," uhar Mertawi dari anggota Majelis Adat Kepaeran Sembalun.
Keputusan menggelar FGD kedua di luar Sembalun semakin menguatkan dugaan ketidakseriusan pemerintah dalam melibatkan masyarakat.
"Kalau hanya bicara Cemara Siu, cukup pemda dengan pusat saja, majelis sebesar ini mubazir kalau hanya dipakai untuk bicara tapak," ungkapnya.
Hasil akhir master plan dinilai monoton, hanya mengulang pendekatan komersial yang sudah ada sebelumnya. Pemerintah daerah juga disorot karena dinilai kurang proaktif dalam memastikan masterplan sesuai kebutuhan masyarakat.
Meskipun kecewa, masyarakat tetap berharap pemerintah dapat menyusun ulang masterplan kawasan Sembalun dengan melibatkan masyarakat secara lebih serius.
"Seharusnya pemerintah daerah menjadi fasilitator yang baik," ujar Mertawi.
3. Master plan untuk pengembangan pariwisata Lotim

Penjabat Bupati Lombok Timur Muhammad Juaini Taofik menerima Rencana Induk (Master Plan) Daya Tarik Wisata Cemara Siu di Sembalun yang diserahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno pada Senin (14/10/24) di Jakarta.
Penyerahan master plan tersebut berlangsung pada acara rutin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) dalam program Weekly Brief (diskusi mingguan) bersama Sandi Uno. Pada kesempatan tersebut, Taofik menyampaikan komitmen Pemda Lombok Timur untuk segera memanfaatkan master plan tersebut dalam upaya pengembangan pariwisata di daerah ini.
Ia mengaku master plan tersebut telah dinanti-nati seluruh pihak mulai dari pegiat parwisata hingga pemerhati lingkungan, mengingat Cemara Siu berada di Kawasan Sembalun yang merupakan bagian dari Geopark Rinjani.
"Keberadaan master plan ini akan semakin meningkatkan semangat stakeholder pariwisata di Lombok Timur. Terlebih melihat tren peningkatan kunjungan wisatawan ke Lombok Timur yang terus mengalami peningkatan," jelasnya.