Warga dan Polisi Terkena Anak Panah saat Perang Antarkampung di Alor

- Warga dan polisi terkena panah saat perang antarkampung di Alor, NTT
- Warga diserang karena menyaksikan bentrokan, anggota Brimob juga kena anak panah
- Polres Alor mengamankan beberapa orang yang diduga terlibat dalam perang antarkampung
Kupang, IDN Times -Warga dan polisi jadi korban yang terkena panah saat perang antar pemuda Welai Barat dan Wetabua, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (17/6/2025). Penanganan pertama segera dilakukan dan para korban langsung dibawa ke rumah sakit saat itu juga.
Kapolres Alor, Nur Azhari, menyebut ada enam yang terluka yakni lima warga sipil dan satu anggota brimob. Massa saat itu ricuh dan terlibat saling serang dengan melempar batu juga memanah. Beberapa panah nyasar ke salah seorang warga di sekitar lokasi maupun polisi yang bertugas.
1. Warga yang menyaksikan kena anak panah

Dalam keterangannya, salah seorang warga terkena panah di bagian dada karena menyaksikan pemuda dari dua kampung yang bentrok sesuai surat undangan yang telah beredar sebelumnya. Warga yang terkena panah tersebut sudah langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
"Kena di dada dan itu yang agak parah. Dia posisi lagi nonton dan ada panah nyasar," tukasnya, dalam keterangannya Rabu malam (17/9/2025).
2. Anggota Brimob terkena panah

Sementara polisi dari Sat Brimob juga mendapat perawatan medis usai terkena panah ketika berupa melerai massa. Anggota ini tidak mengalami cedera yang cukup serius. Personel tersebut, kata dia, mendapat luka kecil dan tidak dalam sehingga sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
"Sudah pulang, karena dari panah itu dia lukanya tipis dan habis diobati di rumah sakit sudah langsung kembali ke rumahnya," jelas Azhari.
Azhari menyebut ada warga yang juga terkena lemparan batu karena memang terlibat langsung dalam bentrokan tersebut. Ia pun belum mengetahui jumlah dan identitas korban lainnya tersebut.
3. Sempat amankan beberapa orang

Polres Alor telah mengamankan beberapa orang warga yang diduga terlibat dalam perang antarkampung ini. Mereka ditahan karena memicu massa dengan melempar batu. Para pemuda ini pun diserahkan kembali ke orang tuanya mereka masing-masing atas permintaan dari keluarga, warga, dan DPRD yang menjamin aksi tersebut tidak akan mereka ulangi lagi.
Azhari mengakui bentrokan tersebut melibatkan dua kelompok warga dari Kelurahan Wetabua dan Kelurahan Nusa Kenari Kecamatan Teluk Mutiara. Bentrokan ini sudah diredam dan situasi kembali kondusif. Polres Alor dan Brimob Alor tetap mengamankan dan melakukan penyekatan di sekitar lokasi bentrokan.
"Ini masalah lama antar kedua kampung ini tapi ada yang memprovokasi lagi makanya terjadi lagi bentrokan," kata dia.