Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warga Bima Keracunan Massal setelah Konsumsi Makanan Acara Pernikahan

Foto para pasien saat dirawat di RSUD Bima (Dok/Istimewa)

Kota Bima, IDN Times - Puluhan warga Kota Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami keracunan massal pada Sabtu (16/11/2024).

Mereka diduga keracunan setelah menyantap nasi yang disajikan dalam sebuah acara resepsi pernikahan di daerah tersebut.

1. Pasien menderita mual hingga diare

ilustrasi mual muntah (freepik.com/Racool_studio)

Berdasarkan informasi yang dihimpun IDN Times, para korban dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bima, RSUD Kota Bima, dan Rumah Sakit (RS) dr Agung.

“Sebanyak 14 orang dirawat di RSUD Bima. Mereka diduga keracunan usai makan nasi di acara pernikahan,” ungkap Humas RSUD Kabupaten Bima, dr. Akbar, saat dikonfirmasi Sabtu malam.

2. Sebagian masih dirawat di RSUD

ilustrasi periksa ke dokter (pexels.com/Pixabay)

Menurut dr. Akbar, para pasien mulai berdatangan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bima sejak Sabtu siang. Mereka mengeluhkan gejala seperti pusing, mual, muntah, mencret, hingga diare.

“Pasien masuk ke IGD sejak siang hari dengan keluhan pusing, mual, muntah, mencret, dan diare,” jelasnya.

Sejauh ini, sebagian besar pasien sudah menunjukkan kondisi yang membaik dan diizinkan pulang ke rumah. Namun, beberapa orang masih dirawat karena mengalami gejala pusing dan diare.

“Tinggal beberapa orang saja yang masih mengeluhkan kepala pusing dan diare,” ujar dr. Akbar.

3. Usia anak hingga Lansia

ilustrasi mengi (freepik.com/stockking)

Keracunan ini dialami oleh warga dari berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia berusia 50 tahun ke atas. Namun, mayoritas korban berusia dewasa.

“Usia pasien bervariasi, dari anak-anak hingga 30–40 tahun. Anak-anak hanya satu orang saja,” tambahnya.

Dr. Akbar berharap seluruh pasien dapat segera pulih sehingga bisa kembali ke rumah masing-masing dalam kondisi sehat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab pasti keracunan. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Juliadin JD
SG Wibisono
Juliadin JD
EditorJuliadin JD
Follow Us