Tumbuh Positif, Aset Perbankan Syariah di NTB Tembus Rp27,3 Triliun

Mataram IDN Times - Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah global terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Hal tersebut karena ekonomi dan keuangan syariah telah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi dengan beberapa faktor pendorong, yaitu pertumbuhan penduduk muslim yang tinggi.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Andhi Wahyu Riyadno di Mataram, Sabtu (7/6/2025) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah yang cepat meningkatkan kesadaran negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengembangkan pasar produk halal. Serta meningkatkan kesadaran untuk menerapkan nilai-nilai dan prinsip syariah secara universal dalam praktik bisnis dan lifestyle.
1. Aset perbankan syariah di NTB Rp27,3 triliun

Berdasarkan laporan terakhir yang dirilis, kata Andhi, Indonesia menempati peringat ketiga dalam Global Islamic Economic Indicator 2024, yaitu berada di bawah Malaysia dan Arab Saudi. Secara lebih spesifik, Indonesia menempati peringkat kedua secara global dalam konsumsi makanan halal atau halal food.
Kemudian peringkat ketiga untuk modest fashion, peringkat kelima untuk sektor farmasi dan kosmetik halal, peringat keenam untuk media dan rekreasi halal, peringkat ketujuh untuk sektor keuangan syariah global, serta peringkat pertama untuk pariwisata ramah muslim.
Dari sisi keuangan syariah, kata dia, market share keuangan syariah terus menunjukkan pertumbuhan positif. Khusus untuk sektor perbankan rata-rata aset perbankan syariah secara nasional tumbuh sekitar 12 persen per tahun. Data per Desember 2024, aset perbankan syariah telah mencapai Rp980,3 triliun.
Khusus di provinsi NTB, sebut Andhi, aset perbankan syariah juga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Total aset perbankan syariah di NTB mencapai Rp27,3 triliun pada triwulan I 2025.
"Naik sebesar 8,25 persen y-o-y dibandingkan triwulan I 2024 yaitu sebesar Rp25,2 triliun," sebutnya.
2. Wujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia

Dalam rangka mendukung visi mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia, kata Andhi, Bank Indonesia secara aktif menjalankan peran sebagai akselerator, inisiator dan regulator dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Salah satunya penguatan halal lifestyle melalui penyelenggaraan event berskala lokal, regional, nasional maupun internasional.
Seperti Festival Ekonomi Syariah atau Fesyar dan Indonesia Sharia Economic Festival. Di NTB, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB secara rutin menyelenggarakan event Road To Festival Syariah Kawasan Timur Indonesia.
3. Meningkatkan kesadaran terkait halal value chain

Andhi berharap Lombok Sharia Festival dapat menjadi wadah bagi para pelaku usaha, pegiat ekonomi syariah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kesadaran atau awareness terkait halal value chain atau rantai nilai halal.
Dia mengatakan dalam Lombok Sharia Festival 2025, terdapat beberapa agenda utama seperti Sharia Fair, Sharia Forum, Gerakan Sadar Wakaf, workshop dan talkshow aneka perlombaan, dan lainnya.
"Bank Indonesia berharap event ini menjadi sarana untuk meningkatkan kapasitas dan perluasan akses pasar bagi para pelaku usaha syariah," harapnya.