Timor Leste - RI Selidiki Insiden di TTU dan Bahas Lagi Batas Maritim

- Permasalahan perbatasan darat dan maritim antara Timor Leste dan Indonesia disampaikan oleh Perdana Menteri Xanana Gusmao kepada Presiden Prabowo Subianto.
- Kedua negara sedang mencari tahu penyebab insiden di perbatasan Cekungan Fatu, serta melakukan misi bersama untuk menyelidiki insiden yang terjadi agar tidak timbul hal yang sama kemudian hari.
- Presiden Timor Leste, José Ramos Horta, telah menghubungi Duta Besar Indonesia dan Kementerian Luar Negeri untuk mengatasi masalah ini, memastikan hubungan kedua negara tetap solid.
Kupang, IDN Times - Perdana Menteri Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao, surati Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, terkait permasalahan perbatasan darat yang terjadi 25 Agustus 2025 lalu.
Xanana menyebut Pemerintah Timor Leste juga telah menyurati Duta Besar Indonesia untuk Timor-Leste terkait hal yang sama.
Ia menyampaikan juga agenda pemerintah Timor Leste dan RI soal pembahasan batas maritim kedua negara hingga akhir tahun nanti.
1. Penyelidikan bersama

Xanana dalam keterangan resminya menyebut Presiden Timor Leste, José Ramos-Horta, juga telah mengumpulkan berbagai informasi mengenai insiden komunitas di Oécusse.
"Saya memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan kepada Presiden mengenai masalah yang terjadi di Oecusse dan telah menulis surat kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto," ujarnya, Jumat (29/8/2025).
Surat ini disampaikan usai pertemuan mingguan dengan Presiden Republik José Ramos Horta di Istana Kepresidenan Nicolau Lobato Aitarak di Dili.
Ia menyebut kedua negara saat ini sedang mencari tahu penyebab insiden antara warga kedua negara di perbatasan Cekungan Fatu, dengan adanya pertikaian di perbatasan antara Timor-Leste dan Indonesia.
"Karena rakyat kami mengatakan mereka salah, dan warga Indonesia juga mengatakan rakyat kami salah," ujarnya.
2. Bahas batas maritim

Timor Leste dan Indonesia, kata dia, akan melakukan misi bersama untuk menyelidiki insiden yang terjadi agar tidak lagi timbul hal yang sama kemudian hari. Mereka juga menegosiasikan perbatasan laut pada 19-20 Agustus.
"Kami telah bertemu dengan delegasi dari Indonesia untuk pertemuan formal mengenai perbatasan maritim. Kami tidak dapat langsung menyampaikan hasilnya, tetapi kami sampaikan bahwa mereka (Indonesia) datang dengan niat untuk membuka diri terhadap diskusi yang baik," terang Xanana lagi.
Tahun ini, lanjut dia, bakal ada ada empat pertemuan lagi dengan Indonesia sampai dengan akhir tahun.
3. Respons Presiden Timor Leste

Presiden Timor Leste, José Ramos Horta, sendiri mengaku sudah menghubungi Duta Besar Indonesia, Kedutaan Besar Timor Leste di Jakarta dan Kementerian Luar Negeri mereka telah berkoordinasi juga untuk mengatasi masalah ini. Ramos Horta menduga koordinasi yang tidak optimal menyebabkan insiden tersebut.
Ia memastikan hubungan Timor Leste dan Indonesia masih solid dan permasalahan ini akan diselesaikan dengan baik. Masalah dengan unsur-unsur penduduklah yang memulai masalah tersebut.
"Namun hubungan antara Timor-Leste dan Indonesia, hubungan yang kuat," kata dia.