Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Respons Gubernur Iqbal Soal Timses Jadi Calon Komisaris Bank NTB

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal merespons polemik soal masuknya nama eks Ketua Tim Sukses (Timses) Relawan Pemenangan Iqbal-Dinda Lalu Anis Mudjahid Akbar pada Pilgub 2024 sebagai salah satu calon komisaris PT Bank NTB Syariah.

Polemik masuknya Timses Iqbal-Dinda sebagai calon Komisaris Bank NTB Syariah muncul karena Gubernur Iqbal pernah menyoroti kondisi sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) NTB yang sedang tidak baik-baik saja.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI bersama Kementerian Dalam Negeri dan para kepala daerah, Senin (28/4/2025) lalu, Iqbal membeberkan penyakit BUMD NTB yang dijadikan sebagai tempat penampungan tim sukses oleh kepala daerah.

1. Iqbal sebut eks Timses punya kemampuan

Eks Ketua Tim Relawan Pemenangan Iqbal-Dinda Lalu Anis Mudjahid Akbar (dua dari kiri). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Terkait masuknya nama Lalu Anis Mudjahid Akbar sebagai salah satu calon Komisaris Bank NTB Syariah, Iqbal menjawab santai. Menurutnya, Anis masuk 10 besar calon komisaris Bank NTB Syariah, bukan karena dia pernah menjadi Timses Iqbal-Dinda di Pilgub NTB 2024, namun karena punya kemampuan.

"Walaupun dia (Lalu Anis Mudjahid Akbar) masuk (calon komisaris) bukan karena Timses. Tapi karena memiliki kemampuan," kata Iqbal dikonfirmasi usai penyerahan SK CPNS dan PPPK 2024 di Kantor Gubernur NTB, Senin (26/5/2025).

Adapun daftar 10 nama calon komisaris independen Bank NTB Syariah berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan Pansel, antara lain Lalu Anis Mudjahid Akbar, Putu Rahwidhiyasa, M.Taufiq Gozi, Achmad Fauzi, Agus Priyanto, Suharto, Susi Retna Cahyaningtyas, Adlinsyah M Nasution, Edian Fahmy dan Ikhsan.

2. Gubernur terima 10 nama calon komisaris independen Bank NTB Syariah

Ketua dan Sekretaris Pansel Pengurus Bank NTB Syariah Wirajaya Kusuma - Prof. Ridwan Mas'ud. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Eks Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ini mengatakan bahwa dia sudah menerima 10 nama calon komisaris independen Bank NTB Syariah dari Pansel. Dari 10 nama, akan dipilih sebanyak tiga orang sebagai komisaris independen Bank NTB Syariah.

Nantinya akan ada lima komisaris Bank NTB Syariah, terdiri dari dua komisaris non independen dan tiga komisaris independen. Untuk penentuan dua komisaris non independen menjadi kewenangan pemegang saham pengendali (PSP) Bank NTB Syariah

"Jadi sebetulnya, lulus murni itu cuma lima orang dari 10 orang itu. Nanti diambil dari situ tiga orang. Karena tiga kursi untuk komisaris independen dan dua komisaris non independen," terangnya.

Jumlah pelamar yang mendaftar menjadi calon komisaris Bank NTB Syariah sebanyak 196 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 30 orang yang terseleksi mengikuti tes wawancara. Setelah tes wawancara, kemudian mengerucut menjadi 10 nama yang diserahkan ke Gubernur NTB.

Selanjutnya, Gubernur akan menyerahkan 6 nama untuk mengikuti fit and proper test di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nantinya, ada tiga nama yang akan dipilih menjadi calon independen Bank NTB Syariah.

Sekretaris Pansel Pengurus Bank NTB Syariah Prof. Ridwan Mas'ud menambahkan bahwa seleksi calon komisaris benar-benar dilakukan secara objektif. Dalam administrasi, ada tiga variabel yang dinilai oleh Pansel.

Pertama, variabel kepemilikan sertifikat keahlian manajemen risiko. Kedua, pengalaman di perbankan dan ketiga, punya kemampuan leadership atau kepemimpinan.

Terkait nama mantan Timses Iqbal-Dinda Lalu Anis Mudjahid Akbar yang masuk 10 besar calon komisaris Bank NTB Syariah, Ridwan mengatakan bahwa yang bersangkutan punya pengalaman di sektor perbankan.

"Beliau pernah menjadi komisaris utama di BPR Patuh Beramal dan BPR Tulen Amanah. Itu BPR syariah juga. Sehingga dia punya kemampuan leadership. Dia juga pernah menjadi manajer di PT Newmont Nusa Tenggara," terang Ridwan.

3. Gubernur Iqbal pernah soroti BUMD jadi tempat penampungan timses kepala daerah

Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal (dua dari kiri), saat RDP di Komisi II DPR RI bersama Mendagri dan sejumlah Gubernur di Indonesia. (dok. Istimewa)

Sebelumnya, Gubernur Iqbal menyoroti BUMD yang menjadi tempat penampungan timses kepala daerah. Salah satu BUMD terbesar yang dimiliki NTB adalah Bank NTB Syariah, dilaporkan Gubernur bahwa kondisinya tidak sedang baik-baik saja. Belum lama ini, Bank NTB Syariah mendapatkan serangan siber, sehingga pelayanan sempat terganggu dalam waktu beberapa hari.

Atas berbagai persoalan yang dialami Bank NTB Syariah tersebut, Iqbal yang baru menjabat beberapa bulan sebagai Gubernur NTB mengambil kebijakan untuk melakukan penataan besar-besaran terhadap Bank NTB Syariah.

"Hari-hari ini kami sedang menata kembali Bank NTB Syariah. Hari-hari ini kami sedang gonjang-ganjing, salah satunya kami mendapatkan serangan siber, dan sekarang kami sedang melakukan pansel untuk mengganti seluruh pengurus yang ada," kata Iqbal, Senin (28/4/2025).

Eks Duta Besar Indonesia untuk Turki ini menyampaikan bahwa, selama ini salah satu yang menjadi penyakit BUMD di NTB, jajaran pengurus diisi bukan orang-orang profesional di bidangnya, tetapi diangkat dan diambil dari orang-orang dekat kepala daerah alias tim sukses.

Karena itu, dia mengambil langkah berani untuk melakukan perombakan besar-besaran terhadap komposisi pengurus Bank NTB Syariah, dengan mengganti seluruh pengurus lama. Hal itu dilakukan Gubernur untuk memastikan bahwa semua jajaran pengurus diisi oleh orang-orang profesional dan berkompeten di bidangnya.

"Salah satu penyakit BUMD itu adalah seperti yang disampaikan kang Dedi Mulyadi (Gubernur Jawa Barat) bahwa dijadikan tempat penampungan tim sukses. Kami berkomitmen untuk menaruh orang profesional," tambahnya.

Iqbal mengatakan dalam pengelolaan BUMD NTB kedepannya, Pemprov NTB akan mengintegrasikan seluruh BUMD yang ada, sehingga kinerja BUMD bisa lebih optimal untuk memberikan pendapatan bagi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Muhammad Nasir
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us