Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pendaki asal Malaysia inisial CUC (55) yang mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani, Minggu (27/4/2025). (dok. Istimewa)

Mataram, IDN Times - Seorang pendaki asal Malaysia inisial CUC (52), mengalami kecelakaan di Jalur Pendakian Sembalun, Lombok Timur, Minggu (27/4/2025). Lokasi korban terpeleset sekitar 200 meter di bawah Pelawangan, saat menuju Danau Segara Anak.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman mengatakan pihaknya menerima informasi dari Trekking Organizer bahwa ada pendaki yang mengalami kecelakaan pada pukul 14.11 WITA. Setelah menerima informasi, Tim media Ranger Rinjani yang standby di shelter emergency dan Tim Edelweiss Medical Health Center (EMHC) langsung dikerahkan.

1. Korban mengalami patah kaki

Proses evakuasi korban. (dok. Istimewa)

Korban berhasil dievakuasi ke shelter emergency di Plawangan Sembalun pada pukul 16.51 WITA. Selanjutnya sekitar pukul 17.30 WITA, korban dibawa turun dari Plawangan Sembalun oleh Tim EMHC didampingi guide dan porter dari trekking organizer.

Korban mengalami patah kaki dan selanjutnya dievakuasi oleh petugas. "Kami mengingatkan kembali, setiap langkah di gunung adalah tanggung jawab. Cuaca, fisik, dan peralatan harus jadi prioritas," kata Yarman.

2. Tercatat dua kasus kecelakaan pendaki di Gunung Rinjani sejak pembukaan pendakian

Proses evakuasi korban. (dok. Istimewa)

Pada bulan ini, tercatat sudah ada dua kasus kecelakaan pendaki sejak pembukaan pendakian Gunung Rinjani pada 3 April lalu.

Sebelumnya, seorang pendaki asal Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) inisial RBA (22) terpeleset di jalur letter E yang berada di dekat puncak Gunung Rinjani, Minggu (14/4/2025).

Beruntung, korban selamat dari kecelakaan pendakian tersebut. Kejadian bermula saat korban hendak mencoba mengambil tongkat atau trekking pole-nya yang jatuh. Kondisi medan yang cukup curam membuat korban kehilangan keseimbangan sehingga menyebabkan korban tergelincir.

3. Pendaki harus patuhi SOP pendakian

Ilustrasi pendaki di Gunung Rinjani. (IDN Times/Istimewa)

Yarman mengingatkan para pendaki agar selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas pendakian. Pendaki agar memperhatikan pijakan dengan aman guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Pendaki juga diminta mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian demi keselamatan dan kenyamanan bersama.selama melakukan aktivitas pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani.

SOP menjadi pedoman bagi setiap pendaki untuk memastikan perjalanan yang aman, meminimalkan risiko kecelakaan dan bahaya.

Serta mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem yang rapuh di Rinjani. Selain SOP pendakian, BTNGR juga telah mengeluarkan SOP penanganan sampah dan SOP pencarian, pertolongan dan evakuasi.

Editorial Team