Pemprov NTB Berharap Kerja Sama di Berbagai Bidang dengan Singapura
Mataram, IDN Times - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Singapura mulai menjajaki kerja sama di berbagai bidang. Mulai perdagangan hingga penguatan sumber daya manusia yang dinilai menjadi pintu masuk pasar dunia.
"Singapura sebagai negara besar di bidang ekonomi layak untuk dilakukan kerja sama di berbagai bidang dengan potensi NTB yang sangat banyak," ujar Penjabat Sekretaris Daerah NTB, H Fathurrahman saat menerima First Secretary Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Andrew Leung di kantor Gubernur, Kamis (4/1/2024).
1. Janjikan pamerkan produk NTB
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membicarakan banyak topik kerja sama dan menjajaki nota kesepahaman. Dalam waktu dekat, pihak Singapura menjanjikan akan memfasilitasi setiap event pameran di Singapura untuk mengenalkan produk dan potensi NTB. Mulai komoditas produk olahan, bahan baku hingga pariwisata dan pendidikan serta potensi sumber daya manusia.
Sekda mengatakan bahwa NTB memiliki beragam produk jadi maupun potensi ekspor yang dapat terhubung dengan pasar Singapura. Ini nantinya diharapkan menjadi pintu masuk ke pasar Asia maupun dunia.
2. Pemprov NTB percaya diri mampu bersaing
Sebagai negara dengan kekuatan ekonomi besar dan standar perdagangan yang ketat, Sekda NTB yakin NTB mampu bersaing. Terutama dengan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Seperti produk UKM sampai komoditas ekspor seperti vanila, kopi dan lain-lain.
Pihaknya juga menjajaki kemungkinan peluang investasi Singapura di NTB. Terlebih dengan penerbangan langsung ke Singapura.
Sementara itu, Andrew Leung yang baru bertugas setahun di kedutaan Singapura di Jakarta mengaku terkesan dengan Indonesia, khususnya NTB. Ia mengatakan, kedua pihak dapat saling belajar mengenai banyak hal, termasuk mulai menjalin kerja sama yang makin baik.
3. Menantikan draft pengajuan kerja sama
Selain kerja sama perdagangan, pihaknya juga menjanjikan kursus singkat digitalisasi, local management, government, corruption policy, public service dan policy bagi pegawai pemerintah di Universitas Singapura hingga penanganan waste management .
"Saat ini, Singapura sudah melakukan underground tunnel dan mengolah sampah menjadi beberapa produk teknologi tinggi yang salah satunya beton," jelasnya.
Andrew juga menanti profil komoditas dan draft kerja sama yang akan diajukan. Ia juga menceritakan kesannya mengunjungi Lombok dan mengenal Indonesia yang sangat berbeda dengan Singapura dari sisi budaya dan sumberdaya manusia.
