Pemerintah Bangun 2 Sekolah Rakyat di NTB, Dilengkapi Lapangan Bola

Mataram, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bakal segera membangun dua sekolah rakyat permanen di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Lokasi pembangunan dua sekolah rakyat itu berada di Kabupaten Bima dan Lombok Utara.
Sekertaris Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Essy Asiyah mengatakan dua lokasi pembangunan sekolah rakyat itu sudah clear dari sisi kesiapan lahan. Nantinya, sekolah rakyat yang dibangun sekitar bulan September mendatang akan dilengkapi dengan lapangan sepak bola.
"Bulan September kita sudah mulai untuk pembangunan untuk tahap dua (sekolah rakyat permanen). Tahun depan kita targetnya Juni perpindahan dari sekolah rakyat yang transisi ini ke gedung yang permanen," kata Essy dikonfirmasi di Sekolah Rakyat Sentra Paramita Mataram, Senin (28/7/2025).
1. Satu sekolah rakyat telan anggaran Rp200 miliar

Essy menjelaskan satu sekolah rakyat yang dibangun permanen luasnya di atas 6 hektare. Dia menyebut sudah ada 100 lokasi yang sudah siap untuk pembangunan sekolah rakyat tahap II atau sekolah rakyat permanen di seluruh Indonesia.
Nantinya, sekolah rakyat yang dibangun akan dilengkapi dengan lapangan sepak bola. Anggaran yang disiapkan untuk pembangunan sekolah rakyat sebesar Rp200 miliar per lokasi.
"Kalau kebutuhan anggaran itu sekitar Rp200 miliar masing-masing sekolah rakyat. Mungkin bisa lebih, bisa kurang. Tergantung di situ jenis tanahnya apa dan sebagainya," jelasnya.
2. Selain lapangan sepak bola juga dilengkapi tempat ibadah

Lapangan sepak bola yang dibangun di sekolah rakyat juga dilengkapi trek untuk lari atau atletik. Untuk lahan sekolah rakyat seluas 6 hektare, pihaknya kemungkinan akan membangun lapangan sepak bola untuk mini soccer.
Selain itu juga, sekolah rakyat akan dilengkapi tempat ibadah seperti masjid dan gereja sesuai dengan kondisi masing-masing lokasi. "Jadi satu lokasi itu ada sekolahnya, ada kelasnya, ada asramanya untuk semua jenjang sekolah rakyat. Kemudian ada aula, masjid kalau masjid di sini. Kalau di Manado ada gerejanya," kata Essy.
3. Satu sekolah rakyat bakal tampung 1.000 siswa

Sekolah rakyat yang permanen, lanjut Essy, bakal menampung sebanyak 1.000 siswa untuk jenjang SD, SMP dan SMA. Sehingga setelah selesai jenjang pendidikan SD, lanjut ke SMP dan SMA. Begitu juga yang selesai untuk jenjang pendidikan SMA, diharapkan akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dan mendapatkan beasiswa LPDP.
Saat ini, ada dua sekolah rakyat yang beroperasi di NTB, yaitu sekolah rakyat jenjang pendidikan SMP di Sentra Paramita Mataram. Kemudian sekolah rakyat jenjang pendidikan SMA di Eks Akper Selong Lombok Timur. Dua sekolah rakyat tersebut masih bersifat sementara dengan meminjam gedung Sentra Paramita Mataram dan eks Akper Selong Lombok Timur.
Untuk sekolah rakyat di Sentra Paramita Mataram menampung sebanyak 100 siswa atau empat rombongan belajar (rombel) terdiri dari 50 laki-laki dan 50 perempuan. Sedangkan sekolah rakyat di Eks Akper Selong Lombok Timur menampung sebanyak 125 siswa, terdiri dari 65 laki-laki dan 60 perempuan.