Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

NTT Urutan 6 Warga Termiskin RI, Kebutuhan Terbesar: Beras dan Rumah

Ilustrasi miskin dan kekurangan uang (Pixabay/Frantisek Krejci)
Ilustrasi miskin dan kekurangan uang (Pixabay/Frantisek Krejci)
Intinya sih...
  • Beras dan rumah menjadi kebutuhan terbesar penduduk miskin di NTT baik di perkotaan maupun di pedesaan.
  • Ada 5 orang dalam satu rumah tangga miskin.
  • NTT berada di urutan ke-6 penduduk miskin tertinggi di Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kupang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis adanya 1.088.780 warga miskin di Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun ini. Jumlah ini membuat NTT ada di urutan ke-6 warga miskin terbanyak dari provinsi lainnya di Republik Indonesia (RI).

Jumlah penduduk miskin ini dipengaruhi oleh nilai pengeluaran atau garis kemiskinan akan kebutuhan beras dan rumah yang tinggi.

Kepala BPS NTT, Matamira B. Kale, menyampaikan ini dalam rilis yang diterima Jumat (1/8/2025). Ia menyebut data ini diolah dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

"Baik masyarakat miskin di perkotaan dan pedesaan, komoditi yang paling mempengaruhi garis kemiskinan adalah beras dan rumah," jelasnya.

1. Beras dan rumah jadi kebutuhan terbesar

Ilustrasi beras putih (pexels.com/Suki Lee)
Ilustrasi beras putih (pexels.com/Suki Lee)

Untuk area perkotaan, kata dia, kebutuhan makanan yang sangat memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan ialah beras yaitu sebesar 28,71 persen. Kemudian diikuti rokok kretek filter 7,11 persen dan telur ayam ras 2,96 persen.

Sementara non makanan paling berkontribusi terhadap garis kemiskinan ialah perumahan sebesar 10,48 persen.

Sedangkan di pedesaan, beras memberi pengaruh 35,88 persen terhadap garis kemiskinan makanan. Sementara garis kemiskinan non makanan, terbesar dari perumahan yaitu 9,80 persen.

2. 5 orang dalam satu rumah tangga miskin

ilustrasi rumah (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi rumah (pexels.com/Kindel Media)

Nilai pengeluaran atau garis kemiskinan tahun ini, kata dia, naik 2,93 persen dari 2024 lalu. Rata-rata minimum pengeluaran per kapita per bulan sebesar Rp549.607.

Sementara rata-rata 1 rumah tangga miskin di NTT beranggotakan 5 orang. Sementara total pengeluaran minimun guna pemenuhan kebutuhan mereka yaitu sebesar Rp 3.072.303 per rumah tangga miskin.

"Penduduk miskin di NTT ada 1.088.780 orang dengan tingkat kemiskinan sebesar 18,60 persen. Angka ini turun 19,2 ribu orang terhadap September 2024," jelas dia.

3. Urutan 6 di Indonesia

ilustrasi penerima bansos (IDN Times/Fariz Fardianto)
ilustrasi penerima bansos (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia menyebut NTT berada di urutan ke-6 penduduk miskin tertinggi di Indonesia. Namun begitu, lanjut dia, NTT juga menempati posisi ke-5 dalam capaian penurunan kemiskinan tertinggi secara nasional.

"Penduduk miskin pada Maret 2025 sebanyak 1.088.780 orang dengan tingkat kemiskinan sebesar 18,60 persen dari total penduduk provinsi," tukasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us