Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Nakes di Bima Tertembak Senjata Api saat Bentrok Antar Kampung

Tangkapan layar saat polisi dari Polres Bima turun ke TKP antara Desa Renda dan Cenggu (Dok/Istimewa)
Tangkapan layar saat polisi dari Polres Bima turun ke TKP antara Desa Renda dan Cenggu (Dok/Istimewa)

Bima, IDN Times - Bentrokan antar kampung di Kecamatan Belo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) masih memanas. Bentrokan warga Desa Cenggu dan Renda membawa korban tenaga kesehatan (Nakes) inisial DH (30) mengalami luka tembak senjata api rakitan. 

"Korban ini perawat di Puskesmas Cenggu. Dia terkena tembakan peluru rakitan sekitar Magrib Selasa (26/12/2023) kemarin pada bagian pinggul" kata Camat Belo Ruyani saat dihubungi IDN Times, Rabu (27/12/2023). 

1. Dikenai tembakan saat bentrok berlangsung

Ilustrasi penembak. (Pexels.com/Byron Sullivan)
Ilustrasi penembak. (Pexels.com/Byron Sullivan)

Ruyani tidak mengetahui secara detail gambaran peristiwa penembakan itu. Dia memastikan insiden berlangsung saat ketegangan dua kelompok warga dari Desa Cenggu dan Renda yang sedang bertikai di kawasan pemukiman.

Setelah penembakan terjadi, korban yang diketahui juga ibu rumah tangga (IRT) ini pun langsung dilarikan ke Puskesmas Cenggu untuk mendapatkan perawan medis.

"Iya dia langsung dilarikan ke Puskesmas Cenggu. Kondisinya sekarang sudah mulai membaik," terangnya.

2. Pemerintah lakukan pendekatan

Foto sejumlah petugas saat menghalau warga Desa Renda dan Cenggu yang terlibat saling serang (Dok/Istimewa)
Foto sejumlah petugas saat menghalau warga Desa Renda dan Cenggu yang terlibat saling serang (Dok/Istimewa)

Ruyani mengatakan, ragam upaya dilakukan pemerintah untuk meredam konflik antar kampung ini. Salah satunya, turun ke lokasi melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat setempat.

"Dari unsur pemerintah, kita terus melakukan pendekatan untuk meredam konflik ini," bebernya.

Bahkan pada pagi tadi, Bupati Bima bersama Kapolres dan Dandim langsung berkunjung ke rumah Dulasi, korban yang tewas tertembak beberapa hari lalu. Sebelumnya, warga Desa Renda ini meninggal dunia tertembak senjata api saat dalam penanganan Puskesmas Ngali.

Informasi yang dihimpun, puluhan polisi bersenjata lengkap dikerahkan ke lokasi untuk meredam konflik tersebut. Mereka bahkan disiagakan siang malam menjaga wilayah perbatasan antara Desa Renda dan Cenggu.

3. Kasus dipicu pemanahan oleh OTK

Ilustrasi - barang bukti anak panah atau busur panah beserta ketapel atau pelontar yang diamankan polisi di Makassar. (Istimewa)
Ilustrasi - barang bukti anak panah atau busur panah beserta ketapel atau pelontar yang diamankan polisi di Makassar. (Istimewa)

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam kasus ini seorang warga Renda tewas tertembak senjata api rakitan dan satu lainya terkena anak panah. Kemudian tiga rumah milik warga Desa Cenggu yang yang terletak di perbatasan wilayah Desa Renda dibakar massa.

Sementara itu, tiga orang provokator bentrokan berhasil diamankan polisi. Ketiga terduga pelaku merupakan warga dari Desa Cenggu Kecamatan Belo.

Sebagai informasi, konflik antar kampung bertetanggaan ini berawal seorang warga Desa Renda dipanah oleh OTK saat melintas di jalan raya Desa Cenggu Senin malam (4/12/2023) lalu. Warga Renda yang keberatan saat itu melakukan blokade jalan hingga kasusnya berujung menelan korban jiwa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Juliadin JD
Sri Gunawan Wibisono
Juliadin JD
EditorJuliadin JD
Follow Us