Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris di Lombok Barat

Total 6 terduga teroris ditangkap bulan Oktober

Mataram, IDN Times - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri kembali menangkap terduga teroris di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kali ini, Densus 88 menangkap tiga terduga teroris di Desa Rumak Kecamatan Kediri Lombok Barat, Senin (23/10/2023).

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin membenarkan penangkapan tiga terduga teroris di Lombok Barat tersebut. "Pada hari Senin, 23 Oktober 2023, pukul 11.00 WITA bertempat di Desa Rumak Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan tiga orang," kata Arman.

1. Diperiksa di Polda NTB selanjutnya dibawa ke Jakarta

Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris di Lombok BaratIlustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Arman tak menjelaskan secara rinci inisial ketiga terduga teroris yang ditangkap di Lombok Barat. Usai ditangkap, mereka dibawa ke Polda NTB untuk diperiksa. Selanjutnya mereka dibawa Densus 88 ke Jakarta.

"Dari Densus nanti yang jelasin. Baru jumlah orang saja. Tindak lanjut dari Densus 88 dibawa langsung ke Jakarta, " terangnya.

Baca Juga: Foto Diduga Tidak Asli, Balon DPD Dapil NTB Evi Apita Maya Dilaporkan

2. Enam terduga teroris telah ditangkap di NTB

Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris di Lombok BaratIlustrasi - Penangkapan Teroris oleh Densus 88 (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Pada bulan Oktober ini, tercatat enam terduga teroris telah ditangkap di NTB. Pada Kamis (19/10/2023) pekan lalu, Densus 88 menangkap dua terduga teroris di Lombok Timur. Terduga teroris yang ditangkap inisial IA di Dusun Terara Selatan Desa Terara dan M di Dusun Majelo Jenggik.

Dari penangkapan kedua terduga pelaku, Tim Densus 88 mengamankan buku-buku, kitab, hardisk dan komputer. Selain itu, kata Arman, satu terduga teroris ditangkap di Kabupaten Sumbawa Barat.

"Untuk di bulan ini ada 6 orang yang diamankan. Dua orang di Lombok Timur dan dua orang di Lombok Barat serta satu orang di Sumbawa Barat," sebutnya.

3. Ada ponpes ajarkan paham radikal

Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris di Lombok BaratKepala Bakesbangpoldagri NTB Ruslan Abdul Gani. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sebelumnya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) NTB mengungkapkan masih ada pondok pesantren (ponpes) yang terindikasi mengajarkan paham radikal di NTB. Kepala Bakesbangpokdagri NTB Ruslan Abdul Gani menyebutkan jumlahnya sekitar 5 ponpes yang tersebar di Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok.

Diungkapkan, mereka membuat lembaga pendidikan tetapi lama sekolah tidak seperti lembaga pendidikan formal pemerintah. Lama pendidikan SD selama 5 tahun, SMP 2 tahun dan SMA 2 tahun. Berbeda dengan lembaga pendidikan pemerintah yaitu untuk jenjang pendidikan SD sederajat 6 tahun, SMP sederajat 3 tahun dan SMA sederajat 3 tahun.

"Dia punya pondok (pesantren) sendiri. Sehingga pendidikannya di luar pendidikan pemerintah. Ini yang kita diskusikan bagaimana pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk masuk, supaya mereka sekolah di sekolah umum, " kata Ruslan.

Untuk menangkal masyarakat agar tidak terpapar paham radikal, Ruslan mengatakan pihaknya akan menggencarkan sosialisasi ke desa-desa lewat program Jumat Salam. Pemprov NTB dibawah kepemimpinan Penjabat Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi merancang program Jumat Salam.

Setiap hari Jumat sampai Minggu, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta turun ke desa-desa menyerap aspirasi dan menyelesaikan permasalahan maayarakat. Termasuk menangkal paham radikalisme dan sosialisasi pemilu damai 2024.

Baca Juga: Relawan AMIN Pede Geser Dominasi Prabowo, Projo: Kami Optimis Menang!

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya