150.000 Warga NTB Berpotensi Kena Penyakit Jantung 

RSUD NTB dan RS Manambai ditetapkan jadi tempat pelayanan

Mataram, IDN Times - Sebanyak 150.000 warga Nusa Tenggara Barat (NTB) berpotensi kena penyakit jantung. Dari jumlah tersebut sebanyak 50.000 orang berpotensi terkena penyakit jantung akut.

Untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian penderita penyakit jantung di NTB, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin telah menetapkan RSUD Provinsi NTB dan RS Manambai Sumbawa sebagai rumah sakit jejaring penanganan penyakit jantung dan otak atau stroke.

1. Gubernur bangga NTB segera punya fasilitas penanganan penyakit jantung

150.000 Warga NTB Berpotensi Kena Penyakit Jantung Gubernur NTB, Zulkieflimansyah datangi Kantor IDN Media HQ untuk berbincang di acara "Suara Millennial: Gubernur NTB Buka-Bukaan Protek Moto GP Mandalika" pada Jumat (8/10/2021). (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan dalam waktu dekat NTB akan memiliki fasilitas pelayanan untuk penanganan penyakit jantung, kanker dan otak atau stroke di Lombok dan Sumbawa. Selama ini, kata Gubernur, pasien yang menderita penyakit jantung dirujuk ke Bali dan Jakarta untuk penanganan lebih lanjut.

Ia menyebutkan, sekitar 150.000 warga NTB Berpotensi kena penyakit jantung dan 50.000 orang di antaranya kena penyakit jantung yang akut.

"Banyak orang meninggal tiba-tiba, meninggal mendadak karena tidak tertangani. Nanti pelayanannya di RSUD Provinsi NTB dan RS Manambai Sumbawa, sehingga penanganannya bisa lebih cepat," kata orang nomor satu di NTB ini.

Baca Juga: Ini Tempat Buka Puasa di Lombok dengan Layanan 'All You Can Eat'

2. Tekan MoU dengan tiga RS raksasa

150.000 Warga NTB Berpotensi Kena Penyakit Jantung Gubernur NTB Zulkieflimansyah menandatangani MoU terkait penanganan penyakit jantung, kanker dan otak dengan sejumlah RS ternama di Indonesia (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pemprov NTB telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan tiga rumah sakit raksasa yang selama ini menjadi pusat penanganan penyakit jantung, kanker dan stroke. Ketiga rumah sakit tersebut adalah RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, RS Kanker Darmais dan RS Pusat Otak Nasional (PON).

Tim pengampu RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, RS Kanker Darmais dan RS Pusat Otak Nasional (PON) pada Selasa (12/4/2022) melakukan visitasi ke RSUD Provinsi NTB.

Dari sisi fasilitas dan peralatan, RSUD Provinsi NTB telah memenuhi syarat sebagai tempat pelayanan penyakit jantung, kanker dan otak. Begitu juga sumber daya manusia (SDM), namun perlu ditingkatkan bekerja sama dengan ketiga RS raksasa tersebut.

3. Penderita penyakit jantung tak perlu dirujuk ke luar daerah

150.000 Warga NTB Berpotensi Kena Penyakit Jantung Direktur RSUD Provinsi NTB dr. Lalu Herman Mahaputra (IDN Times/NTB)

Direktur RSUD NTB, dr. Lalu Herman Mahaputra menargetkan pada pada akhir 2022, RSUD NTB daat melayani operasi bedah jantung. Ditargetkan, layanan bedah jantung pada 2024, namun ia meminta agar bisa dipercepat pada akhir 2022.

"Setiap tahun ada ratusan pasien penderita penyakit jantung dan stroke yang dirujuk ke luar daerah seperti Bali dan Jakarta. Dengan adanya fasilitas pelayanan ini, masyarakat NTB tak perlu jauh-jauh lagi berobat. Tapi bisa dilayani di NTB," kata pria yang biasa disapa Dokter Jack ini.

Baca Juga: Amak Santi Jadi Tersangka Usai Bunuh Dua Begal yang Hendak Merampoknya

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya