Pemkab Lombok Tengah Kekurangan Damkar dan Perahu Karet

Perlu dilengkapi untuk antisipasi bencana

Lombok Tengah, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih kekurangan mobil pemadam kebakaran (Damkar) dalam melaksanakan penanganan bencana kebakaran di 12 kecamatan setempat.

"Dari empat unit Mobil Damkar itu, hanya dua unit yang bisa dioperasikan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah H Ridwan Makruf seperti dikutip dari Antara, Sabtu (7/5/2022).

Dengan kondisi tersebut, ketika terjadi kebakaran di wilayah luar Kota Praya tidak jarang api telah padam sebelum sampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP), karena jarak yang terlalu jauh. Sehingga dalam mengantisipasi kebakaran di 12 Kecamatan itu dibutuhkan 12 Unit Mobil Damkar, supaya jarak tempuh itu lebih dekat.

"Kalau dilihat dari luas wilayah Lombok Tengah itu kita butuh 12 unit. Namun, kondisi anggaran yang tidak memungkinkan untuk pengadaan saat ini," katanya

1. Perlu tambahan SDM juga

Pemkab Lombok Tengah Kekurangan Damkar dan Perahu KaretIlustrasi Penanganan Kebakaran oleh Pemadam Kebakaran. (IDN Times/Persiana Galih)

Selain itu juga, yang dibutuhkan untuk penanganan kebakaran itu adalah pos di masih-masing Kecamatan atau di tiga zona yakni zona utara dan zona selatan dan tengah. Sehingga petugas bisa bergerak cepat ketika ada kebakaran terjadi dan api bisa dipadamkan dengan cepat.

"Selain Damkar, kita juga butuh pos pantau di masing-masing zona, supaya jarak tempuh itu lebih cepat," katanya.

Sementara itu untuk jumlah personel saat ini sebanyak 85 orang terbilang cukup, namun yang menjadi persoalan rata-rata mereka adalah pegawai honorer. Selain itu, perlu adanya peningkatan sumber daya manusia (SDM) bagi petugas dalam menghadapi bencana yang terjadi.

"Masih kita butuh peningkatan SDM, karena tidak hanya kebakaran yang ditangani oleh petugas BPBD, namun ketika ada korban tenggelam baik di sungai atau laut tetap turun untuk membantu pencarian," katanya.

Baca Juga: Pemuda di Lombok Curi BH, Tertangkap Tangan oleh Suami Korban 

2. Selain damkar, perahu karet juga perlu

Pemkab Lombok Tengah Kekurangan Damkar dan Perahu KaretPetugas mengevakuasi warga yang sakit menggunakan perahu karet saat terjadi banjir di Perumahan Bukit Cengkeh 2, Depok, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Selain Damkar, kondisi peralatan penanganan bencana banjir seperti tenda besar dan kecil untuk pengungsian perlu dilakukan pengadaan, karena kondisi yang telah lama dan rusak.

"Perahu karet kita ada satu. Idealnya kita harus miliki empat unit," katanya.

Wilayah rawan bencana alam di Lombok Tengah ini tersebar di 12 Kecamatan, seperti bencana tanah longsor itu ada di bagian utara Lombok Tengah dan banjir di wilayah selatan Lombok Tengah serta di Kota Praya.

"Kondisi banjir ini diakibatkan oleh pendangkalan sungai dan tumpukan sampan serta intensitas hujan yang cukup tinggi," katanya.

3. Penghijauan dan normalisasi sungai

Pemkab Lombok Tengah Kekurangan Damkar dan Perahu Karetunsplash/tall trees casting shadow on ground

Oleh sebab itu, langkah yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir tersebut selain penghijauan adalah melakukan pengerukan saluran irigasi atau sungai di Lombok Tengah. Sehingga ketika terjadi hujan lebat, air hujan itu tidak meluap ke rumah masyarakat.

"Kondisi Sungai di Lombok Tengah ini butuh revitalisasi, supaya tidak terjadi banjir lagi," katanya.

Ia mengatakan, wilayah Lombok Tengah telah dipasangkan alat mitigasi Tsunami di wilayah selatan untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Namun, jangkauan alat tersebut terbatas, sehingga dibutuhkan penambahan supaya suaranya lebih luas dan bisa terjangkau masyarakat.

"Kita juga telah dipasangkan alat mitigasi peringatan gempa bumi di Kantor Bupati Lombok Tengah," katanya.

Baca Juga: Rumah Warga yang Rusak Akibat Kericuhan di Lombok Akan Dibangun Lagi

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya