Laporan Dana Awal Kampanye, SJP-TGF Terbesar dan Iron-Edwin Terendah

Lombok Timur, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Timur (Lotim) merilis hasil hasil penerimaan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) masing-masing pasangan calon (Paslon) Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Lotim 2024.
Kelima pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Lombok Timur (Lotim) telah menyerahkan LADK mereka. Hasilnya, dana kampanye masing-masing Paslon dinilai tidak realistis, karena jauh dari jumlah ideal.
1. Dana kampanye SJP-TGF paling besar

Dari laporan yang dirilis KPU Lotim pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lotim, Suryadi Jaya Purnama - TGKH. Lalu Gede Muhammad Khairul Fatihin (SJP-TGF) merupakan yang paling besar. Dengan rincian, saldo awal rekening Rp1 juta, penerimaan dana kampanye Rp395 juta, pengeluaran dana kampanye Rp194 juta dan saldo Rp201 juta.
Posisi kedua terbesar yaitu Paslon Syamsul Lutfi - Abdul Wahid (Luthfi-Wahid) dengan rincian saldo awal rekening Rp0, penerimaan dana kampanye Rp284,5 juta, pengeluaran dana kampanye Rp0. Saldo Rp284,5 juta.
2. Iron-Edwin paling kecil

LADK Paslon Bupati dan Wakil Bupati Lotim, Haerul Warisan - Edwin Hadiwijaya (Iron-Edwin) merupakan yang terkecil. Rinciaannya saldo awal rekening Rp2 juta, penerimaan dana kampanye Rp2 juta, pengeluaran dana kampanye nol rupiah.
Kemudian disusul Rumaksi Sjamsudin - Ahmad Sukisman Azmy (Ramah) dengan rincian saldo awal rekening Rp200 ribu, penerimaan dana kampanye Rp40,2 juta, pengeluaran dana kampanye nol rupiah. Slado rekening Rp40,2 juta.
Kemudian Paslon Tanwirul Anhar - Daeng Faelori (Tanda) saldo awal rekening Rp40,5 juta, penerimaan dana kampanye Rp40,5 juta, pengeluaran dana kampanye nol rupiah. Saldo Rp40,5 juta.
3. Berharap Paslon jujur memberikan laporan dana kampanye

Pengamat Politik Lombok Timur DR. Muhammad Saleh mengatakan, untuk LADK tidak masalah jima jumlahnya sedikit, karena itu merupakan laporan awal. Justru baginya yang memiliki LADK yang jumlahnya besar yang mengagetkan.
"Jika dana awal saja sudah masuk ratusan juta, berarti itu Paslon sudah sangat siap," sebutnya.
Nantinya akan ada laporan akhir dana kampanye, pada saat itu, masing-masing Paslon harus melaporkan seluruh pengeluaran dana kampanye yang diterima, baik itu berupa uang tunai ataupun barang, jika berbentuk barang maka harus diaungkan.
Karena itu, Saleh berharap Paslon ini jujur dalam menyampaikan laporan dana kampanyenya. Karena menurutnya laporan dana kampanye ini, bisa menjadi cara publik menilai masing-masing Paslon dalam mengelola keuangan. Laporan ini juga sebutnya bisa menjadi tantangan bagi kredibilitas masing-masing Paslon, apakah mereka transparan dalam pengelolan uang tersebut.
"Kan dana kampanye ini banyak sumbernya, nah ini harus dilaporkan jujur oleh masing-masing Paslon, karena ini menyangkut kredibilitas mereka," pungkasnya.