Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Laki-Laki Juga Butuh Curhat! RSJ NTB Tawarkan Layanan Konseling Khusus

Direktur RSJ Mutiara Sukma NTB dr. Wiwin Nurhasida. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Direktur RSJ Mutiara Sukma NTB dr. Wiwin Nurhasida. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Fenomena laki-laki tidak bercerita ramai menjadi perbincangan di media sosial. Laki-laki menghadapi maskulinitas toksik, berusaha tetap terlihat kuat meskipun sedang mengalami depresi atau gangguan mental.

Mereka seolah-olah pantang mengekspresikan emosional seperti sedih, nangis dan lainnya. Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma NTB membuka layanan psikolog klinis bagi para laki-laki yang menghadapi masalah terkait kejiwaan. RSJ NTB mencatat ada 18.866 laki-laki yang melakukan konsultasi kejiwaan dari Januari hingga Mei 2025.

"Jika masyarakat memerlukan layanan psikolog klinis jangan ragu-ragu datang ke RSJ. Karena kita punya empat psikolog klinis yang siap melayani. Selama ini psikolog klinis melakukan pelayanan psikometri dan konsultasi," kata Direktur RSJ Mutiara Sukma dr. Wiwin Nurhasida dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (21/6/2025).

Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma Mataram (Istimewa)
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma Mataram (Istimewa)

1. Kunjungan pasien ke RSJ meningkat

Wiwin mengungkapkan bahwa kunjungan ke RSJ Mutiara Sukma terus meningkat setiap tahun. Pada 2022, kunjungan pasien untuk layanan rawat jalan sebanyak 55.400 orang. Kemudian meningkat pada 2023 yaitu sebanyak 69.256 orang dan meningkat lagi pada 2024 sebanyak 82.747 orang.

Pada 2025, sampai bulan Mei, kunjungan pasien rawat jalan sebanyak 37.347 orang. Terdiri dari 18.866 pasien laki-laki dan 18.881 pasien perempuan. Kunjungan pasien rawat jalan didominasi usia dewasa yaitu umur 19-59 tahun, kemudian remaja dan anak-anak.

Wiwin menjelaskan layanan psikolog klinis bukan saja dilakukan di RSJ Mutiara Sukma, tetapi mereka juga turun ke sekolah-sekolah. "Untuk memberikan layanan kepada siswa terkait deteksi ada tidaknya masalah kesehatan jiwa, jika ada masalah maka langsung ditangani hari itu juga," terangnya.

2. Rencanakan buka layanan konsultasi kejiwaan khusus laki-laki

Ilustrasi sedang merasa depresi (pexels/Nathan Cowley)
Ilustrasi sedang merasa depresi (pexels/Nathan Cowley)

Wiwin mengatakan fenomena laki-laki tidak bercerita memang benar adanya. Untuk itulah, pada saat HUT RSJ Mutiara Sukma tahun 2025 beberapa waktu lalu, pihaknya membuat lomba bagaimana agar masyarakat memandang bahwa layanan kesehatan jiwa sangat dibutuhkan.

"Salah satu yang juara adalah inovasi tentang memberikan ruang kepada laki-laki untuk bisa curhat. Memang karena baru, sedang kita bicarakan juga dengan Dinas Kesehatan, mungkin ke depan ada layanan konsultasi khusus laki-laki," ujarnya.

Menurut Wiwin, laki-laki memang sulit untuk mengungkapkan permasalahan yang dihadapi. Mereka ingin terlihat tetap tampil kuat dan pekerja keras padahal sedang mengalami depresi atau gangguan mental.

Wiwin menilai layanan konseling di tempat kerja sangat penting. Setiap perkantoran disarankan untuk membuat pojok healing. "Penting sekali layanan konseling di tempat kerja. Melakukan pojok healing di kantornya. Itu sudah berjalan di Pemprov NTB, untuk deteksi dini masalah kesehatan jiwa," terangnya.

3. Depresi karena masalah keluarga, ekonomi dan tekanan pekerjaan

ilustrasi sedang depresi (freepik.com/freepik)
ilustrasi sedang depresi (freepik.com/freepik)

Ahmad Tantowi, salah seorang pekerja di Kota Mataram mengaku pernah mengalami depresi karena persoalan keluarga. Ibunya meninggal dunia dan bapaknya menikah lagi. Dia menceritakan lari dari rumah dan pada saat itu baru kuliah pada semester 2 pada salah satu perguruan tinggi di Kota Mataram.

"Karena tidak ada teman curhat dan saya tipikal orang yang jarang keluar rumah. Sempat mau berhenti kuliah. Cuma posisi seperti itu saya melakukan hal-hal yang belum pernah saya lakukan," katanya.

Dalam posisi seperti itu, kata dia, memang tidak bisa didiamkan karena bisa mengarah pada bunuh diri. Untungnya, pada saat itu dia ikut organisasi luar kampus.

"Di sana diajarkan bagaimana konseling. Ternyata memang kegiatan seperti itu bisa mengalihkan pikiran, keluar dari depresi. Untungnya saya lebih cepat menemukan ruang-ruang seperti itu. Mungkin kalau tidak, bisa saja hal yang lebih parah terjadi," tuturnya.

Terkait adanya layanan psikolog klinis di beberapa rumah sakit di Kota Mataram, dia mengaku tidak mengetahui ada layanan konsultasi seperti itu. Dia mengatakan informasi layanan psikolog klinis jarang diketahui oleh mahasiswa.

"Masyarakat belum banyak tahu ada tempat konseling. Karena depresi ini kadang orang tidak sadar, tidak mengetahui gejalanya seperti apa. Setiap hari kita depresi cuma mengalihkan pikiran kita ke yang lain. Kadang karena tekanan pekerjaan dan ekonomi," terangnya.

Menurutnya, layanan konseling di perguruan tinggi dan tempat kerja sangat penting. Apalagi bagi para pekerja, layanan konseling di perusahaan sangat dibutuhkan.

"Kadang atasan tak memahami pekerjanya, karena mengejar target-target. Apalagi yang sudah menikah, punya keluarga. Sangat dibutuhkan sekali layanan konseling di tempat kerja," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us