Konvoi Ady-Irfan Rusak Pagar Camat, Polisi Tangkap Penyebar Video

Bima, IDN Times - Dua orang terduga pelaku pengrusakan pagar Kantor Camat Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditangkap oleh pihak kepolisian pada Jumat (29/11/2024).
Kedua pelaku diduga berperan sebagai provokator dan pemilik akun media sosial yang menyebarkan video kerusuhan tersebut.
"Benar, dua orang telah kami amankan terkait pengrusakan pagar Kantor Camat Sanggar," ujar Kasatreskrim Polres Bima Inspektur Satu Pol Abdul Malik, saat dikonfirmasi IDN Times.
1. Dua terduga pelaku sedang diperiksa

Menurut Abdul Malik, kedua pelaku ditangkap berdasarkan pelimpahan kasus dari Polsek Sanggar. Saat ini, keduanya sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik di Satreskrim Polres Bima.
"Mereka kami terima dari Polsek Sanggar tadi siang dan saat ini masih diamankan untuk diperiksa lebih lanjut," jelas Abdul Malik.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami peran dan motif kedua pelaku yang telah diamankan. Kasatreskrim Polres Bima memastikan pihaknya akan mengusut tuntas kasus tersebut dan menindak pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.
2. Pagar dirobohkan saat konvoi kemenangan Ady-Irfan

Kasus pengrusakan ini terjadi pada Kamis (28/11/2024) saat massa pendukung pasangan calon Bupati, Ady-Irfan, menggelar konvoi kemenangan. Dalam insiden tersebut, pagar Kantor Camat Sanggar sepanjang enam meter dirusak oleh massa yang juga sempat memblokade jalan.
"Iya, mereka merobohkan pagar Kantor Camat dan memblokade jalan saat konvoi kemenangan," ungkap Camat Sanggar, Ahmad, saat dikonfirmasi pada Jumat (29/11/2024).
3. Beda pilihan politik hal biasa

Ahmad mengaku tidak mengetahui motif di balik pengrusakan fasilitas umum itu, karena dirinya tidak berada di kantor saat kejadian berlangsung. "Saya tidak tahu apa motifnya, karena saat itu saya tidak ada di kantor," ujarnya.
Ahmad menegaskan bahwa perbedaan pilihan politik seharusnya tidak menjadi alasan untuk bertindak anarkis. Ia mengingatkan bahwa negara ini menganut sistem demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan memilih.
"Perbedaan politik seharusnya tidak disikapi dengan kekerasan. Kasus ini sudah kami laporkan ke Polsek Sanggar, dan kami berharap para pelaku segera ditangkap," tutup Ahmad.