ITDC Catat Setengah Juta Wisatawan Kunjungi Mandalika hingga Juni 2025

Mataram, IDN Times - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) mencatat capaian tingkat okupansi dan kunjungan wisatawan yang solid pada semester I 2025. ITDC saat ini mengelola tiga kawasan pariwisata yaitu The Nusa Dua Bali, The Mandalika Lombok, NTB dan The Golo Mori, NTT.
Direktur Utama ITDC Ari Respati mengatakan tiga kawasan pariwisata yang dikelola menunjukkan performa yang beragam sesuai dengan karakteristik dan segmentasi pasar masing-masing. Dia menjelaskan keberagaman performa ini mencerminkan keberhasilan strategi diferensiasi yang diterapkan ITDC.
Pada semester I 2025, ITDC mencatat kunjungan wisatawan lebih dari setengah juta atau sebanyak 573.057 orang di kawasan The Mandalika, sedangkan The Nusa Dua dan The Golo Mori masing 1.662.080 orang dan 19.773 orang. Ari mengatakan setiap kawasan dibangun dengan positioning yang berbeda.
Mulai dari destinasi leisure dan keluarga, kawasan sportstainment yang sedang tumbuh, hingga lokasi Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE). "Capaian okupansi dan kunjungan wisatawan semester I 2025, menjadi sinyal positif bahwa pendekatan berbasis karakter kawasan ini berjalan di jalur yang tepat," kata Ari, Senin (28/7/2025).
1. Sebanyak 573.057 wisatawan kunjungi Mandalika di semester I 2025

Ari menjelaskan pihaknya akan terus memperkuat sinergi lintas sektor dan lintas pelaku industri untuk mengakselerasi potensi masing-masing kawasan yang dikelola ITDC. Sehingga mampu memberikan kontribusi bagi penguatan pariwisata nasional dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Kawasan The Mandalika sebagai destinasi The Ultimate Lifestyle Sportstainment Destination, terus dibangun sengan basis pasar melalui sport tourism. Hingga akhir Juni 2025, kawasan ini mencatat 573.057 kunjungan wisatawan, yang mencerminkan geliat positif di tengah fase pengembangan.
Dia menyebut rata-rata okupansi hotel pada semester I 2025 di kawasan The Mandalika berada di angka 39%, dengan performa menonjol pada beberapa tenant seperti Hotel Montana yang mencatat okupansi 82,31% di Mei dan 77% di Juni, serta JM Hotel yang mencapai 73,60% dan 78% pada periode yang sama.
Sementara itu, Pullman Lombok Mandalika dan Novotel Lombok, mencatat rata-rata okupansi masing-masing sebesar 29,09% dan 43,54%. Data ini menunjukkan mulai terbentuknya daya tarik di segmen event dan leisure premium
Memasuki Semester II, kata Ari, The Mandalika memasuki fase akselerasi dengan deretan event berskala besar seperti Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP), Asia Road Racing Championship (ARRC), Pocari Run, dan Festival Mandalika Seru.
"Dengan dukungan strategi bundling akomodasi, penguatan konektivitas udara, dan aktivasi komunitas, kawasan ini diyakini mampu mengejar target tahunan dan memperkuat perannya sebagai motor pertumbuhan pariwisata di kawasan timur Indonesia," ujar Ari.
2. Kunjungan wisatawan di The Nusa Dua telah mencapai 51 persen

Ari menambahkan kawasan The Nusa Dua sebagai Bali’s Finest Family-Friendly Resort Haven, kembali menjadi penopang utama kinerja operasional ITDC pada semester I 2025. Sepanjang periode bulan Januari–Juni, tercatat sebanyak 1.662.080 kunjungan wisatawan, atau setara sekitar 51% dari target tahunan 3,26 juta kunjungan.
Sedangkan rata-rata okupansi hotel di The Nusa Dua selama semester I tercatat sebesar 73,06%, dengan puncak okupansi pada bulan Juni mencapai 82,17%. Capaian ini, kata Ari, mencerminkan tingginya permintaan akomodasi menjelang musim liburan pertengahan tahun. Meskipun rerata okupansi semester I sedikit di bawah target 74,33%, tren bulanan menunjukkan pertumbuhan yang mengarah pada penguatan kinerja di semester II.
Sebagai pembanding, total kunjungan wisatawan ke The Nusa Dua sepanjang 2024 tercatat sebesar 3,20 juta dengan rata-rata okupansi 76,56%. Dengan realisasi paruh pertama 2025 yang telah menembus angka 1,66 juta kunjungan wisatawan, peluang untuk mengejar dan bahkan melampaui kinerja tahunan tetap terbuka lebar.
"Optimisme ini ditopang oleh potensi lonjakan trafik pada musim liburan, serta pelaksanaan berbagai event berskala nasional dan internasional di Semester II, mulai dari International Leprosy Congress 2025, The Big Bounce, hingga Nusa Dua Festival 2025, yang diproyeksikan akan mendongkrak okupansi dan memperluas eksposur kawasan secara signifikan," kata Ari.
3. Kunjungan wisatawan di The Golo Mori baru sebanyak 19.773 orang

Sementara di kawasan The Golo Mori, ITDC mencatat sebanyak 19.773 kunjungan wisatawan pada semester I 2025. Kunjungan wisatawan berasal dari dua venue utama yaitu Golo Convention Hall sebanyak 1.673 tamu pada Maret–Juni dan Nuka Beach Club sebanyak 18.100 tamu sejak Januari yang menawarkan kombinasi layanan ala carte dan event tematik.
Dijelaskan, The Golo Mori terus memperkuat posisinya sebagai lokasi penyelenggaraan event strategis yang berfokus pada segmen event pemerintah, korporasi, dan hospitality eksklusif. Meskipun rata-rata okupansi kawasan tercatat 3,99%, pendekatan selektif yang berfokus pada kualitas dan nilai tambah tiap event menjadi kekuatan utama The Golo Mori.
"Dengan kontribusi pendapatan yang konsisten dari kegiatan bernilai tinggi, kawasan ini kian mengukuhkan perannya sebagai destinasi MICE berkelanjutan yang unggul di kawasan timur Indonesia," jelas Ari.
Memasuki paruh kedua tahun 2025, ITDC akan mengoptimalkan keunggulan khas dari masing-masing kawasan untuk menjaga kesinambungan kinerja sekaligus membuka peluang pertumbuhan baru. Strategi difokuskan pada upaya menjaga stabilitas volume kunjungan wisatawan dan tingkat okupansi di The Nusa Dua, mendorong peningkatan permintaan ke The Mandalika melalui penguatan kalender event, program bundling leisure, dan memperluas pangsa pasar event strategis bernilai tinggi di The Golo Mori.
“Ketiga kawasan yang kami kelola dengan strategi yang saling melengkapi. Fokus kami di Semester II adalah memastikan keberlanjutan kinerja sekaligus menciptakan ruang baru bagi pertumbuhan kawasan. Kami menyadari adanya tantangan eksternal, namun tetap optimis bahwa strategi yang tepat akan memberikan manfaat nyata, baik secara ekonomi maupun sosial, bagi kawasan dan masyarakat sekitarnya,” tandas Ari.