Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto ketika tenda panitia terbakar (Dok/Istimewa)

Kota Bima, IDN Times - Sejumlah warga membakar tenda dan kursi panitia Event Mini Sepeda Cross di Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu malam (4/9/2024). Mereka kecewa dengan kebijakan panitia yang memberikan hadiah pemenang lomba tak sesuai perjanjian awal.

Ketua Panitia Event Mini Sepeda Cros, Adim yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Bahkan ia menyampaikan permohonan maaf kepada para pemenang lomba, terkait hadiah yang telah diberikan oleh pihaknya.

"Memang benar hadiah yang kami berikan tak sesuai janji awal, oleh karena itu kami selaku panitia menyampaikan permohonan maaf," katanya dikonfirmasi, Jumat (6/9/2024).

1. Panitia kurangi hadiah

Foto kursi panitia yang dibakar (Dok/istimewa)

Adim mengatakan, semulanya hadiah para pemenang lomba diatur sesuai kemampuan dana. Misalnya, untuk juara 1 diberikan hadiah berupa 1 ekor kambing, uang tunai, piala dan piagam penghargaan.

"Tapi pada faktanya, kemampuan dana meniadakan pemberian uang tunainya. Gegara hal itu, sehingga mereka kecewa dan melakukan pembakaran tenda dan kursi panitia," katanya.

2. Sisa uang hadiah Rp20 juta lebih

ilustrasi uang rupiah (pixabay)

Pengurangan hadiah dilakukan panitia ini karena sebagian besar dana yang terkumpul sekitar Rp100 juta telah digelaplkan oleh oknum bendahara. Dana yang seharusnya untuk hadiah itu hanya tersisa Rp20 juta lebih.

"Sisanya hanya Rp20 juta lebih. Dengan uang itu kita menyesuaikan, sehingga hadiah yang diterima oleh para juara itu kurang. Mau bagaimana lagi, sementara uang yang tersisa hanya itu," jelasnya.

3. Terduga pelaku akui perbuatan

ilustrasi korupsi. (Freepik.com)

Adim mengatakan, pihaknya telah melakukan klarifikasi terhadap oknum bendahara tersebut. Terduga pelaku mengakui telah menggelapkan uang hadiah puluhan juta rupiah untuk keperluan pribadi.

"Dia sudah mengakui perbuatannya, dan berjanji akan mengembalikan semua uang yang digelapkan. Hingga hari ini, baru sebagian yang telah dikembalikan," pungkasnya.

Editorial Team