Lombok Barat, IDN Times - Banjir kembali terjadi di Dusun Bengkang dan Dusun Kebeng Desa Persiapan Pengantap, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Minggu (2/1/2022) kemarin. Kondisi itu dikeluhkan warga setempat. Sebab setiap hujan deras, dua Dusun tersebut menjadi langganan banjir.
Hingga saat ini belum ada solusi jangka panjang yang diberikan oleh pemerintah setempat. Warga berharap Pemkab Lombok Barat memikirkan nasib mereka yang setiap musim hujan selalu direndam banjir.
Kapolsek Sekotong, Iptu I Kadek Sumerta mengatakan pihaknya telah melakukan pemantauan lokasi banjir dan membantu warga terdampak. Dari hasil pendataan sementara, sedikitnya 102 Kepala Keluarga (KK) di dua Dusun tersebut terendam banjir.
"Sekitar 102 KK yang terdampak banjir di Dusun Bengkang, kemudian di Dusun Kebeng terdampak sekitar 80 KK," ungkapnya, Senin (3/1/2022).
Sumerta menjelasakan pada saat banjir terjadi, tinggi air mencapai hingga pinggang orang dewasa di dua dusun ini. Dari penuturan warga, banjir yang terjadi diduga karena air kiriman yang berasal dari Kabupaten Lombok Tengah.
“Ini akibat adanya intensitas hujan yang cukup tinggi menyebabkan terjadinya banjir dan luapan air sungai,” katanya.
Dari hasil pemantauan di lapangan, luapan air sungai masuk ke perkampungan Dusun Kebeng dan Dusun Bengkang. Sebab, air sungai yang dilalui tidak dapat membendung volume air yang cukup deras.
“Ini juga disebabkan karena jembatan penghubung antara Dusun Bengkang dan dusun lainnya sedang dalam proses perbaikan,” katanya.
Saat ini, Polsek Sekotong Melalui Bhabinkamtibmas Desa Buwun Mas melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait. Koordinasi itu untuk memastikan ketersediaan bantuan logistik.
Bersama pihak Desa, Polsek Sekotong juga melakukan assesment dan kaji cepat serta melakukan upaya penanganan darurat di lokasi kejadian. Terutama terhadap perbaikan sungai dan jembatan.
"Masyarakat Dusun Bengkang dan Dusun Kebeng diimbau untuk tetap waspada," imbaunya.
Salah satu warga Dusun Bengkang, Haeranah mengatakan bahwa kondisi banjir yang menerjang rumahnya banyak dikeluhkan warga sekitar. Sebab hujan dengan intensitas sedang dan tinggi seringkali menimbulkan luapan air sungai.
“Hampir 12 kali banjir selama bulan Desember dan awal tahun ini,” katanya.
Dia berasama warga lain berharap agar kondisi ini segera diperhatikan pemerintah Kabupaten Lombok Barat, khususnya di Kecamatan Sekotong. “Masa kita terendam terus,” pungkas Haeranah.