Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dua Desa di Bima Diterjang Banjir Rob, Puluhan Hektare Tambak Rusak

Foto saat banjir rob terjang pemukiman warga Desa Karampi Bima (Dok/Istimewa)

Bima, IDN Times - Sejumlah wilayah di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diterjang banjir rob hingga setinggi 80 sentimeter, Senin (31/3/2025). Bencana alam itu menyebabkan puluhan hektare tambak udang dan ikan miliki warga rusak.

"Berdasarkan laporan, hanya Desa Karampi dan Doro O'o di Kecamatan Langgudu yang terendam banjir rob hari ini," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda dikonfirmasi, Senin (31/3/2025).

1. Ketinggian banjir rob hingga 80 sentimeter

Foto banjir rob saat rendam pemukiman warga setempat (Dok/Istimewa)

Nurul Huda menjelaskan, di Desa Doro O'o, ketinggian banjir rob mencapai 20 hingga 80 sentimeter. Di sana, selain rendam ruas jalan raya, rob juga merendam puluhan hektare tambak ikan dan udang milik warga hingga rusak.

"Puluhan hektare tambak udang dan ikan milik warga terendam dan rusak akibat banjir rob," jelasnya.

2. 10 unit rumah warga terendam

Foto banjir rob saat rendam jalan raya setempat (Dok/Istimewa)

Sementara di Desa Karampi, banjir rob juga merendam beberapa hektar tambak ikan, 10 unit rumah warga dan jalan raya hingga mengakibatkan arus lalu lintas terganggu. Kini, para korban yang terdampak tengah melakukan pembersihan di rumahnya masing-masing.

"Banjir rob disebabkan oleh air laut naik ke daratan yang menyebabkan air meluap ke area pemukiman dan jalan raya," terangnya.

3. Warga diimbau waspada banjir rob susulan

Foto banjir rob saat meluap ke tambak ikan warga setempat (Dok/Istimewa)

Nurul Huda mengatakan, pihaknya telah menyampaikan ke Pemkab Bima terkait banjir rob ini. Harapannya, Pemkab segera salurkan bantuan terhadap para korban yang terdampak.

"Sudah kami sampaikan ke OPD dan Pemkab Bima. Kami juga imbau masyarakat pesisir agar tetap waspada terhadap banjir rob susulan dan cuaca ekstrem lainnya," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Juliadin JD
Linggauni
Juliadin JD
EditorJuliadin JD
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us