Cek Kesehatan Gratis di Bima Sepi Peminat, Warga Kesulitan Mendaftar

Kota Bima, IDN Times - Program pemeriksaan kesehatan gratis atau medical check up di Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kurang diminati oleh masyarakat. Program Prabowo-Gibran ini kurang diminati karena warga kesulitan mendaftar online melalui aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Warga harus memiliki HP android dengan dukungan sinyal internet yang kuat agar bisa mendaftar di aplikasi SSM. Sementara banyak warga yang tidak memiliki HP yang mendukung untuk melakukan itu.
"Rata-rata kendalanya mendaftar secara online di aplikasi SSM, karena warga harus memiliki handphone dengan dukungan jaringan internet," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Abdul Rafik dikonfirmasi, Senin, (17/2/2025).
1. Hasil evaluasi setiap puskesmas

Kondisi tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan evaluasi di setiap puskesmas di Kota Bima. Rata-rata petugas puskesmas mendapati informasi minimnya masyarakat yang datang cek kesehatan gratis gegara hal itu.
Padahal menurut dia, pendaftaran cek kesehatan gratis ini sebenarnya juga bisa dilakukan secara offline. Warga cukup membawa KTP atau Kartu Keluarga (KK) ke setiap puskesmas terdekat.
"Bisa juga cek kesehatan gratis langsung ke Puskesmas cukup membawa KTP dan KK," katanya.
2. Optimistis bakal diminati warga

Pihaknya merasa optimistis program cek kesehatan gratis kedepan bakan diminati oleh banyak orang. Apalagi program ini banyak manfaat, yang mana salah satunya bisa mendeteksi dini penyakit yang diderita oleh warga.
"Sehingga bisa ditangani lebih lanjut dengan diberikan tindakan medis," bebernya.
3. Warga kelahiran 1 januari masih bisa daftar

Abdul Rafik mengatakan, bagi warga yang kelahiran 1 Januari masih bisa mendaftar cek kesehatan gratis hingga pada April mendatang. Meksi pada normalnya, layanan ini telah dijalankan sejak 10 Februari lalu.
"Masih bisa, pendaftaran masih dibuka hingga pada April nanti," pungkasnya.