Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Buruan Merapat ke Kantor Pos, Pencairan BSU Diperpanjang Lima Hari

IMG_20250801_121448_306.jpg
Plt Direktur Utama PT Pos Indonesia Persero Endi Abdurrahman. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) memperpanjang batas waktu pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) dalam lima hari kedepan. BSU adalah program pemerintah pusat melalui Kemnaker dalam bentuk bantuan tunai sebesar Rp600 ribu dibayarkan sekaligus untuk dua bulan, kepada pekerja penerima upah yang memenuhi kriteria tertentu.

Penyaluran bantuan ini dilakukan melalui PT Pos Indonesia sebagai mitra resmi distribusi. Plt Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Endi Abdurrahman menyebutkan realisasi penyaluran BSU secara nasional sudah mencapai 92 persen. Sisanya sebesar 8 persen akan dikejar dalam waktu lima hari kedepan sesuai perintah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, supaya penyaluran BSU segera trealisasi 100 persen.

"Kami diberi waktu sama Bu Dirjen lima hari lagi tambahan waktu. Sehingga posisi saat ini secara nasional sudah hampir 92 persen. Jadi target kami tetap mencapai 100 persen dalam waktu lima hari kedepan," kata Endi dikonfirmasi usai pemantauan penyaluran BSU di Kantor Pos Mataram oleh Wapres Gibran Rakabuming Raka, Jumat (1/8/2025).

1. Kantor Pos dibuka sampai malam

IMG-20250801-WA0077.jpg
Pencairan BSU di Kantor Pos Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Untuk mengejar target tersebut, pihaknya akan membuka operasional Kantor Pos sampai malam hari yaitu pukul 22.00 WITA. Begitu juga pada akhir pekan, Kantor Pos di seluruh Indonesia diminta tetap buka melayani pencairan BSU.

"Pak Menteri Tenaga Kerja berharap sampai jam 10 malam. Jadi kami akan lakukan semua cara misalnya sudah memberikan pengumuman melalui media sosial. Sehingga harapannya teman-teman yang belum ambil dan mendengar berita baik ini bisa langsung datang ke kantor pos," jelasnya.

Selain memasang pengumuman lewat media sosial, pihaknya juga mengecek nomor telepon penerima BSU. Kemudian mereka dikontak agar segera datang ke Kantor Pos untuk melakukan pencairan BSU.

"Jadi komitmen kami tetap mencapai 100 persen dengan perpanjangan waktu ini," tambahnya.

2. Kendala penyaluran BSU

IMG_20250801_115625_490.jpg
Penyaluran BSU di Kantor Pos Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Endi menyebutkan beberapa kendala yang dihadapi dalam penyaluran BSU. Diantaranya, ada penerima yang bekerja di daerah terluar. Mereka juga kadang-kadang di beberapa tempat, bekerja paruh waktu. Kemudian ada juga yang sudah pindah kerja ke tempat lain.

"Selain itu, ada Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang minim, ada keterangan nama desa saja, tapi tidak ada alamat lengkap. Itu kami harus cari. Jadi komitmen kami, insyaallah lima hari kedepan bisa tuntas 100 persen," ujarnya.

Sementara di NTB sendiri, kata Endi, realisasi penyaluran BSU sudah hampir mencapai 94 persen. Artinya, tersisa tinggal 6 persen yang belum mencairkan BSU. "Jadi dalam waktu kurang lebih lima hari bisa 100 persen," tandasnya.

3. Lakukan jemput bola

IMG_20250801_121505_579.jpg
Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker Indah Anggoro Putri. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker Indah Anggoro Putri mengatakan bakal dilakukan upaya jemput bola dengan mendatangi penerima BSU terutama di daerah terpencil. Dalam waktu lima hari kedepan pihaknya sudah sepakat dengan PT Pos Indonesia untuk mengejar target penyaluran 100 persen.

"Tetap kita harus datang ke titik-titik yang 3T itu. Misalnya ada pekerja nelayan, itu harus didatangi. Kemudian yang kerja di kebun juga didatangi. Jadi semua upaya dilakukan dengan istilah jemput bola," kata Indah.

Disebutkan, jumlah penerima BSU di NTB sebanyak 134.639 orang. Saat ini, progres penyaluran BSU di NTB sudah mencapai 93,8 persen atau sejumlah 126.298 orang.

"Ini di provinsi, sedangkan Kota Mataram yang berhak dapat 46.713 orang sudah disalurkan 44.064 orang atau sekitar 94,3 persen. Jadi harapannya hari ini sudah 95 persen. Kalau NTB khususnya provinsi dan kota Mataram sudah di atas rata-rata nasional yaitu di atas 92 persen," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meninjau penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) di Kantor Pos Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (1/8/2025) siang. Dia meminta agar penyaluran BSU dapat segera terealisasi 100 persen.

Gibran meminta kepada para pekerja yang menerima BSU supaya jangan menggunakannya untuk main judi online (judol). Selain itu, dia meminta supaya BSU yang diterima para pekerja tidak digunakan untuk membeli tokok.

"Siapapun menerima cash atau melalui Bank Himbara, saya mohon uangnya dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang produktif. Jangan ada yang judol. Saya titip juga terutama untuk bapak-bapak ketika menerima bantuan jangan langsung ke warung beli rokok," kata Gibran.

Namun, Gibran yakin tidak ada pekerja yang menerima BSU menggunakannya untuk judol. Dia mengatakan lebih baik BSU yang didapatkan tersebut dipergunakan untuk belanja produktif. Apalagi sekarang memasuki tahun ajaran baru bagi anak sekolah. Uangnya bisa digunakan untuk membelikan anak buku dan tas sekolah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us