Bupati Lotim Sidak PTC dan Gedung PLUT

Lombok Timur, IDN Times – Bupati Lombok Timur (Lotim), Haerul Warisin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Komplek Pertokoan Pancor, Pancor Trade Center (PTC). Dalam kunjungannya, Bupati Warisin menemukan kondisi pertokoan yang sangat memprihatinkan, seperti atap bocor, kotor, dan penuh sampah.
Selain itu, Bupati juga melakukan sidak ke gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang baru selesai dibangun dengan anggaran Rp5 miliar. Namun, gedung tersebut juga ditemukan dalam kondisi bermasalah yaitu bocor dan kotor, padahal baru saja selesai dibangun.
1. Gedung PLUT belum layak untuk diresmikan

Menanggapi temuan tersebut, Bupati Lotim, Haerul Warisin menegaskan tidak akan meresmikan gedung PLUT tersebut, sebab kondisi gedung yang dinilai belum layak untuk diterima dan dioperasikan.
"Gak bisa kita resmikan, ini bangunan baru tetapi masi kotor, atap masih bocor. Untung masih ada waktu pemeliharaan sehingga masih bisa diperbaiki," ujar Warisin.
Warisin, menegaskan bahwa gedung tersebut harus segera diperbaiki dan diaktifkan sesuai dengan tujuannya, yaitu sebagai tempat pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Ke depan ini harus diaktifkan sesuai dengan tujuan pembangunan, yaitu tempat pembinaan UMKM. Banyak sekali kegiatan yang bisa dimanfaatkan, tetapi gedung ini belum bisa dipakai karena belum diresmikan," tambahnya.
2. Minta Kadis Koperasi dan UMKM bertindak tegas terhadap pihak ketiga

Orang nomor satu di Gumi Selaparang ini, meminta Kepala Dinas Koperasi dan UMKM untuk bertindak tegas menegur pihak ketiga yang mengerjakan pembangunan gedung ini. Ia menginstruksikan untuk segera melakukan perbaikan, karena gedung masih dalam waktu pemeliharaan.
"Ini harus diperbaiki, keras caranya Pak Kadis menegur pihak ketiga yang membangun gedung ini, jangan kalem-kalem. Ini pemerintahan yang keras, tapi kerasnya keras yang terarah," tegasnya.
3. Siapkan anggaran untuk perbaiki PTC

Sementara itu, menyikapi banyaknya toko yang mangkrak tidak tersewa di komplek PTC, Bupati Warisin berencana memberikan anggaran untuk membersihkan dan memperbaiki toko-toko yang kotor dan bocor. Untuk perbaikan, ia telah menyiapkan anggaran sebesar Rp750 juta. Anggaran tersebut untuk perbaikan seluruh pertokoan. Sehingga diharapkan, dengan perbaikan ini, pertokoan dapat menarik minat penyewa dan kembali beroperasi dengan baik.
"Langkah saya menangani persoalan PTC yaitu memberikan anggaran supaya ini bersih dan bisa memperbaiki toko-toko yang kotor dan bocor. Yang rusak bisa diperbaiki, sehingga orang nyaman kalau mau nyewa," ujarnya.
Bupati juga menyayangkan kondisi pengelolaan yang kurang optimal. Karenanya ia akan menegur pengelola komplek pertokoan ini.
"Pengelola yang harus saya marahi, apakah di dinas, apakah di UPT, saling mengingatkan. Saya akan terus memantau dan memastikan bahwa semua fasilitas yang dibangun dengan anggaran negara dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya.