Bocah di NTT Alami Luka Bakar Serius Akibat Main Mercon Kaleng

Kupang, IDN Times - Seorang bocah laki-laki berinisial AS (8) di Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami luka bakar nyaris di sekujur tubuhnya setelah mercon kaleng rakitan yang dimainkannya meledak di tangan. Bocah asal Cunca Lawar, Kelurahan Satar Tacik, ini mengalami luka bakar serius.
Unit Opsnal Sat Intelkam Polres Manggarai langsung melakukan penelusuran dan dalam pemeriksaan awal membuktikan peristiwa ini akibat mercon kaleng buatannya sendiri.
1. Orang tua tau anaknya main mercon

Kasat Reskrim Polres Manggarai, AKP Donatus Sare, menyampaikan mercon kalengan ini dirakit dari kaleng susu bekas yang diisi campuran spiritus dan udara. Kemudian disulut dengan korek api untuk menghasilkan ledakan keras disertai semburan api. Orangtua korban, kata dia, mengakui anak mereka sering membuat dan memainkan mercon rakitan ini.
“Setelah kami lakukan penelusuran dan pendalaman di lapangan, ternyata bukan petasan, melainkan mercon kaleng rakitan buatan sendiri yang dimainkan korban,” ungkapnya, Selasa (18/11/2025).
2. Campur Pertalite

Dalam pemeriksaan diketahui anak ini menggantikan spritus dengan BBM jenis Pertalite ke dalam kaleng bekas tersebut. Namun saat ia menyulutkannya dengan api tiba-tiba ledakan besar terjadi. Tubuhnya juga disambar semburan api hingga tubuh bocah kelas II SD itu terbakar nyaris seluruhnya.
"Korban nekat mengganti bahan bakar dengan Pertalite sendiri," tukasnya.
Awalnya korban hanya dirawat di rumah oleh orangtuanya selama dua hari, namun akhirnya dibawa ke RSUD dr. Ben Mboi Ruteng karena kondisi AS tak kunjung membaik.
"Saat ini ia masih menjalani perawatan intensif di ruang Dahlia dengan pendampingan penuh keluarga," tukasnya.
3. Imbauan kepada orangtua

AKP Donatus kembali mengingatkan masyarakat, terutama para orangtua, untuk lebih ketat mengawasi anak-anaknya, apalagi saat memainkannya mercon rakitan.
"Karena itu sangat berbahaya dan bisa merenggut nyawa. Kami minta orangtua tegas melarang anak-anak bermain benda seperti ini,” tegas AKP Donatus.
Kasus ini, kata dia, menjadi peringatan keras bagi masyarakat NTT menjelang akhir tahun, di mana peredaran dan permainan petasan serta mercon rakitan biasanya meningkat.


















