Beda Data Soal Stunting, Dikes Lotim Fokus pada Cara Menimbang BB Anak
Tak boleh pakai pampers lagi saat ditimbang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Salah satu cara untuk menekan jumlah kasus stunting di Lombok Timur, ialah dengan menyajikan data yang akurat, dan berkualitas. Terutama data hasil pengukuran dan penimbangan berat badan (BB) anak saat posyandu.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur (Dikes Lotim) H Pathurrahman menyampaikan persolan data ini merupakan hal yang sangat mendasar dan sangat penting untuk menentukan naik turunya kasus stunting di suatu daerah. Untuk itu ia meminta agar para petugas di lapangan betul-betul teliti dalam mendata pertumbuhan anak, agar data yang dihasilkan bisa akurasi dan presisi.
"Siapapun yang mendata dan berapa kali diukur maka berat dan panjang anak itu tetap sama. Itu yang dimaksudkan dengan data yang akurasi dan presisi. Karena kita harus betul-betul teliti dalam pengukuran dan penimbangan berat badan ini," ungkap H Pathurrahman, Selasa (7/2/2023).
Baca Juga: Investasi di Lombok Timur Tahun 2022 Lampaui Target
1. Ditimbang tanpa pakai pempers, pakaian dan sepatu
Kata dia, Untuk mendapatkan data yang akurasi menurutnya, saat melakukan pengukuran dan penimbangan badan anak, kondisi anak harus dalam keadaan kosong dari semua pakaian, sandal, sepatu maupun pampers. Hal itu dinilai akan berpengaruh terhadap hasil pendataan anak dan bisa menghasilkan data yang tidak akurasi dan presisi, sehingga bisa berpengaruh terhadap kondisi kasus stunting.
"Kalau menimbang anak itu, semuanya harus kosong, Karena itu juga berpengaruh terhadap berat anak otomotis akan berpengaruh juga terhadap data yang dihasilkan," ungkapnya.
Baca Juga: Sudah Tahun 2023 Tapi Blangko E-KTP di Lombok Timur Masih Limit
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.