2030, Perspebsi Prediksi 1 Dokter Bedah Saraf Layani 500.000 Penduduk

Jumlah dokter spesialis bedah masih terbatas

Mataram, IDN Times - Jumlah dokter spesialis bedah syaraf di Indonesia termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB) masih sangat terbatas. Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf Indonesia (Perspebsi) mencatat saat ini memiliki 493 dokter spesialis bedah syarat di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2030 nanti, Perspebsi memprediksi rasio jumlah dokter spesialis bedah saraf dengan jumlah penduduk 1:500.000. Artinya, satu dokter spesialis bedah saraf melayani 500 ribu penduduk.

"Perhimpunan dokter bedah saraf ini anggotanya sekitar 493 orang, tapi terus bertambah. Tapi anak didik kita juga 400 lebih, sehingga diharapkan nanti pada 2030, jumlah satu dokter bedah saraf itu melayani 500.000 penduduk. Sekarang rasionya masih jauh," kata Ketua Umum Perspebsi Dr. dr. Joni Wahyuhadi, SpBs(K), MARS di Mataram, Jumat (14/7/2023).

1. Ratusan dokter spesialis bedah saraf kumpul di Lombok

2030, Perspebsi Prediksi 1 Dokter Bedah Saraf Layani 500.000 Pendudukdokter spesialis anak dan perawat RSUD RAPB PPU (IDN Times/Istimewa)

Ratusan Dokter Spesialis Bedah Saraf yang tergabung dalam kumpul di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Perspebsi menggelar Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-27 di Lombok selama empat hari, sejak 13 - 16 Juli 2023. Kegiatan ini didukung hampir 100 pembicara nasional dan 5 pembicara internasional dari India, Jepang dan Amerika Serikat.

Joni berharap keahlian dan wawasan mereka akan memberikan kontribusi pada diskusi ilmiah dan memperkaya pengetahuan semua peserta. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan keterampilan khususnya dokter umum dan dokter spesialis bedah saraf di Indonesia. Karena 50 persen kematian pasien penderita penyakit saraf sangat tergantung dari penanganan pertamanya.

"Kematian terbesar dari penyakit saraf itu adalah stroke, kecelakaan lalu lintas. Di sini hampir setiap hari operasi. Karena biasanya trauma ini biasanya terjadi di usia produktif. Sekali cacat, kualitas hidup akan menurun. Juga penyakit tumor otak," katanya.

Baca Juga: Rekrutmen CASN Sepi Peminat, NTB Terancam Krisis Dokter Spesialis  

2. Bahas transformasi layanan bedah saraf

2030, Perspebsi Prediksi 1 Dokter Bedah Saraf Layani 500.000 Pendudukilustrasi operasi atau pembedahan (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo Surabaya ini mengatakan saat ini layanan bedah saraf sudah bisa ditangani di daerah seperti NTB. Dulu, pihaknya sering menerima rujukan pasien dari NTB dan NTT. Karena saat ini, sudah ada pelayanan bedah saraf di NTB.

"Kita harus bertransformasi dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Masyarakat jadi subjek, bukan objek. Bagaimana memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," tuturnya.

Dalam layanan bedah saraf, Joni mengungkapkan banyak rumah sakit di Indonesia yang belum punya CT Scan, MRI dan Cath Lab. Namun di NTB, sejumlah rumah sakit sudah punya Cath Lab seperti RSUD NTB, RSUD Kota Mataram dan RSUD Manambai Abdulkadir Sumbawa.

"Alat ini penting untuk penanganan pasien penyakit jantung. Satu provinsi paling tidak satu punya Cath Lab," ujarnya.

3. 500 ahli bedah saraf dan keluarga hadir sambil menjelajahi Lombok

2030, Perspebsi Prediksi 1 Dokter Bedah Saraf Layani 500.000 PendudukKetua IDI NTB Dr. dr. Rohadi, SpBS (K) . (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) NTB yang juga ketua panitia penyelenggara, Dr. dr. Rohadi, SpBS (K) mengatakan pertemuan ilmiah tahunan Perspebsi merupakan sebuah kegiatan yang akan mendorong para dokter bedah saraf, spesialis lain terkait dan perawat untuk bertukar ide, meningkatkan kompetensi, dan mendorong kolaborasi guna kemajuan layanan masyarakat khususnya bedah saraf di Indonesia.

Rohadi menyebut sekitar 500 ahli bedah saraf dan keluarga mereka dari seluruh Indonesia hadir. "Acara ini juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjelajahi keindahan Lombok. Panitia telah menyusun berbagai kegiatan sosial termasuk acara road bike, dan kunjungan ke Sirkuit Mandalika," katanya.

Baca Juga: Heboh Jasa Sewa Pacar di Mataram, LPA Khawatir Mengarah ke Prostitusi 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya