Ini Penyebab Sebenarnya Kematian Santriwati Al-Aziziyah
Orangtua desak polisi usut tuntas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Masyarakat di Nusa Tenggara Barat (NTB) heboh dengan kematian NI (13) seorang santriwati di Pondok Pesantren Al-Aziziyah. Warga Ende di Nusa Tenggara Timur (NTT) ini diduga menjadi korban penganiayaan berat hingga menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Soedjono Selong, Lombok Timur (Lotim).
Sempat koma selama 8 hari hingga akhirnya korban mengembuskan napas terakhir.
1. Sempat dua kali henti jantung
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Raden Soedjono Selong dr Yahsir Wahyu Purnomo mengungkapkan, bahwa korban dinyatakan meninggal dunia, Sabtu (29/6/2024) pukul 10.45 WITA. Santriwati ini sempat koma selama delapan hari di rumah sakit. Selama itu pula, ia sempat mengalami henti jantung dua kali.
"Kondisi pasien menurun pada pukul 10.00 WITA. Pada pukul 10.15 WITA, kami melaporkan ke dokter dan melakukan tindakan resusitasi jantung paru serta memberikan obat jantung. Pasien sempat merespons, namun pada pukul 10.45 WITA kembali mengalami henti jantung. Meskipun kami melakukan resusitasi jantung paru lagi, pasien tidak merespons dan dinyatakan meninggal dunia," jelasnya.
Sebelumnya, pada Kamis (27/6/2024), pasien juga sempat mengalami henti jantung. Namun, saat dilakukan resusitasi jantung paru dan diberikan obat, jantungnya masih merespons.
"Sempat dua kali mengalami henti jantung, tapi alhamdulillah pasien bisa bertahan waktu itu," tambahnya.
Baca Juga: Santri Ponpes Al Aziziyah Lombok Barat yang Diduga Dianiaya Meninggal