Jemaah Haji Bima Wafat di Makkah saat Pesawat akan Terbang 

Almarhum diturunkan dari pesawat, lalu dilarikan ke RS

Bima, IDN Times - Kisah pilu menimpa Sarujin, jemaah haji asal Desa Baralau Kecamatan Monta Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kakek berusia 80 tahun ini meninggal dunia di tanah suci Mekkah pada hari keberangkatan kembali ke tanah air, Selasa (2/7/2024) kemarin.

Sarujin sempat naik pesawat dan duduk bareng sang isterinya, Halimah (80) tahun bersama rombongan untuk persiapan terbang. Beberapa saat sebelum pesawat lepas landas, Sarujin tiba-tiba lemas dan tak berdaya.

"Penyakitnya tiba-tiba kambuh. Almarhum memang menderita penyakit struk dan asma," kata Kepala Desa Baralau, Abdul Munir dikonfirmasi Rabu (3/7/2024).

1. Dilarikan ke rumah sakit

Jemaah Haji Bima Wafat di Makkah saat Pesawat akan Terbang Website

Karena kondisinya tak memungkinkan untuk terbang, Sarujin kemudian disarankan oleh krew pesawat agar menunda keberangkatan untuk berobat.  Sarujin lalu dilarikan ke rumah sakit, sementara pesawat yang ditumpangi isteri dan rombongan terbang menuju tanah air.

Beberapa jam setelah ditangani secara intensif, Sarujin kemudian dinyatakan meninggal dunia oleh dokter rumah sakit setempat. Di hari yang sama, jasad almarhum lalu dimakamkan di Pemakaman Soraya, Mekkah.

"Setelah dikafani, almarhum kemudian dimakamkan di pemakaman Mekkah," jelasnya.

Baca Juga: Dituduh Memfitnah, Guru SD di Bima Dipukul saat Bagi Rapor di Sekolah

2. Isteri baru tahu suami wafat saat tiba di Indonesia

Jemaah Haji Bima Wafat di Makkah saat Pesawat akan Terbang Gambar oleh soumen82hazra dari Pixabay

Halimah baru mengetahui sang suami meninggal dunia ketika tiba di Bandar Udara Internasional Lombok (Bizam), Selasa malam (2/7/2024). Dia menerima kabar duka itu setelah dihubungi oleh pihak keluarganya dari Desa Baralau.

"Diinformasikan oleh keluarganya di kampung, baru dia tahu suaminya Sarujin meninggal dunia," bebernya.

3. Ongkos haji dari hasil tabung jual bawang merah

Jemaah Haji Bima Wafat di Makkah saat Pesawat akan Terbang Ka'bah, pusat spiritual umat Islam yang terletak di Masjidil Haram, Mekkah (unsplash.com/ekrem osmanoglu)

Abdul Munir mengatakan, almarhum berkeinginan sekali pergi ke tanah suci, Mekkah. Bahkan di 2023 lalu, dia berangkat melaksanakan ibadah umroh karena khawatir wafat sebelum ke tanah para nabi itu.

"Saat itu namanya belum keluar untuk pergi haji. Pas pulang dari ibadah umroh, namanya bersama isteri baru keluar untuk berangkat haji tahun ini," bebernya. 

Sarujin dan isteri merupakan petani bawang merah di kampung halamannya. Keduanya telah belasan tahun mendaftarkan haji di Kemenag Bima, namun baru berkesempatan naik haji tahun ini.

"Mereka petani bawang merah. Jadi ongkos keberangkatan haji keduanya dari hasil nabung jualan bawang merah," pungkasnya.

Baca Juga: Jaksa Sita Uang Sebesar Rp266 Juta pada Kasus Korupsi KUR BSI Bima

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya