Aktivitas Gunung Lewotobi Perempuan Meningkat, Warga Diminta Waspada

Kupang, IDN Times - Aktivitas vulkanik Gunung Api Lewotobi Perempuan di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mulai menunjukkan peningkatan kegempaan. Hal ini terjadi di tengah intensifnya aktivitas gunung kembarnya, Gunung Api Lewotobi Laki-laki, yang saat ini berstatus Siaga atau Level III.
Berdasarkan pengamatan pada Jumat (2/5/2025), tercatat satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 14,8 milimeter (mm) dan durasi 39 detik. Selain itu, terdeteksi lima kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo berkisar 3,7-14,8 mm dan durasi 50-99 detik. Meski demikian, aktivitas Gunung Lewotobi Perempuan masih berada pada status Normal atau Level I.
1. Menjauh radius 2 km

Petugas Pemantau Gunung Api (PPGA), Fransiskus Xaverius Masan, mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati area kawah dalam radius dua kilometer. Hal ini untuk menghindari potensi paparan gas beracun yang bisa keluar dari lubang tembusan gas di sekitar kawah.
"Jangan mendekati lubang tembusan gas di sekitar kawah karena berpotensi mengeluarkan gas beracun," ujarnya dalam laporan yang dirilis Sabtu (3/5/2025).
Ia menambahkan, selama pengamatan dilakukan dalam kondisi cuaca cerah hingga mendung, asap dari kawah Gunung Lewotobi Perempuan tidak teramati dari pos pemantauan.
2. Sinar api dan lava Lewotobi Laki-laki

Sementara itu, Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan gejala vulkanik aktif. Pada Sabtu pagi (3/5/2025), terlihat sinar api dari kawah puncaknya dan terdengar suara gemuruh dengan intensitas lemah hingga sedang. Asap berwarna putih dengan intensitas tebal hingga tinggi juga terpantau membumbung hingga 200–300 meter dari puncak.
Endapan lava terpantau mengalir ke arah timur laut sejauh sekitar 4.340 meter, dan ke arah barat–barat laut sejauh kurang lebih 3.800 meter dari pusat erupsi.
3. Waspada potensi banjir lahar

Petugas PPGA, Herman Yosef S. Mboro, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir lahar hujan, terutama jika terjadi hujan deras di wilayah sekitar gunung.
"Jauhi area dalam radius enam kilometer dari kawah dan waspadai potensi banjir lahar, khususnya di wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote," ujarnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau perkembangan aktivitas dua gunung kembar ini dan akan menyampaikan informasi terkini secara berkala kepada masyarakat.