Menggiurkan! Segini Omzet Marshal Mandalika yang Buka Lapak di Praya

Omzet berlipat hanya dalam waktu tiga jam

Lombok Tengah, IDN Times – Sebanyak tujuh marshal di Sirkuit Mandalika membuka lapak jualand di Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Omzet yang didapatkan mencapai Rp350 ribu dalam waktu tiga jam saja.

Event MotoGP rupanya masih terasa berdampak khususnya bagi tujuh orang warga yang bermukim di Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah. Pasalnya, tujuh orang pedagang kaki lima di lapak Depan Kantor Samsat Kota Praya Lombok Tengah itu kebanjiran pembeli.

Tujuh orang marshal ini sengaja mengenakan rompi marshal yang digunakan saat event MotoGP berlangsung di Sirkuit Mandalika 18-20 Maret 2022 lalu. Remaja-remaja ini pun berhasil mengumpulkan pundi rupiah hasil jualan hingga ratusan ribu hanya dalam beberapa jam selama bulan Ramadan 1443 hijriah.

1. Belum bisa move on dari MotoGP

Menggiurkan! Segini Omzet Marshal Mandalika yang Buka Lapak di PrayaMarshal Mandalika saat mengawal event MotoGP (dok pribadi/Teguh Iman)

Ketujuh orang marshal yang ikut bergabung berjualan selama Ramadan di antaranya Ki Agus bertugas di digital flag, Jaya di digital flag, Bahrul Hilmi di trek marshal, Khalid di trek marshal, Hamid di logistik marshal dan Fajri trek dan Teguh Iman berugas di tikungan kedua Sirkuit Mandalika.

Sebagai koordinator, Teguh bersama enam orang rekannya itu mengaku belum bisa move on dari event MotoGP yang kembali digelar setelah vakum selama kurun waktu 25 tahun.

“Jadi kami belum move on. Makanya lahir ide berjualan menggunakan pernak pernik saat kami bertugas di Sirkuit Mandalika kemarin,” kata Teguh, Minggu (10/4/2022).

Baca Juga: NTB Siap-siap 'Diserbu' Wisatawan dari Malaysia dan Singapura

2. Patungan gaji marshal untuk modal

Menggiurkan! Segini Omzet Marshal Mandalika yang Buka Lapak di PrayaSejumlah marshal mengawal balapan WSBK di Sirkuit Mandalika IDN Times/Ahmad Viqi

Modal untuk berjualan makanan dan minuman yang memiliki nama berkaitan dengan MotoGP itu berasal dari gaji ketujuh orang marshal yang bertugas di Sirkuit Mandalika.

Berangkat dari gaji yang sangat minim itu, kata Teguh, sengaja dikumpulkan sebagai modal usaha buka lapak di Kota Praya. Dia pun hanya mendapat gaji empat hari bertugas di Sirkuit Mandalika hanya Rp500 ribu saja.

“Awalnya coba-coba sama teman, karena gaji marshal itu belum dipakai. Iya kita pakai gimana kalau kita buat usaha untuk bulan puasa ini. Jadi mereka merespon,” kata Teguh.

Setelah berunding, gaji ketujuh yang dikumpulkan sebanyak Rp3,5 tersebut sepakat menjadi modal usaha makanan. Mulai dai ikan goreng, cumi goreng hingga es kelapa muda yang diberi nama “es kepala rescue”.

3. Lebih untung berjualan ketimbang jadi marshal

Menggiurkan! Segini Omzet Marshal Mandalika yang Buka Lapak di PrayaMarhsal Sirkuit Mandalika buka lapak jual makanan konsep MotoGP (IDN Times/Ahmad Viqi)

Dari beberapa menu ikan goreng yang dijual Teguh bersama 6 rekannya itu, per hari mendapatkan pemasukan Rp250 hingga Rp350 ribu. Menurutnya, menu makanan paling laris ialah cumi bakar dan ikan bakar.

“Sehari itu paling banyak laku sampai 7 ekor yang besar-besar. Jadi pendapatan sehari paling sedikit itu Rp250 hingga Rp350. Bahkan itu hanya 3 jam saja belum sampai 1 hari kan,” kata Teguh.

Teguh pun membandingkan gaji marshal dengan pendapatan selama membuka lapak di Kota Praya itu jauh lebih menguntungkan dirinya ketimbang mengawal event MotoGP mulai dari pukul 08:00 WITA hingga 18:00 WITA di Mandalika.

“Jadi lebih untung jualan sih. Tapi ketika jadi marshal kami sangat senang. Kalau usaha ini bagus iya kita tambah modal lagi,” katanya.

Teguh bersama enam orang rekannya itu pun berharap mendapat keuntungan lebih agar bisa menyewa tempat berjualan lebih layak.

“Iya, ada rencana seperti itu. Dengan tetap konsepnya MotoGP,” pungkas Teguh.

Baca Juga: Marshal Mandalika Buka Lapak Berkonsep MotoGP, Ada Sambal Race Control

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya