91 Desa di Lombok Timur Masuk dalam Kantong Kemiskinan

Lombok Timur, IDN Times – Sebanyak 91 desa di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) masuk dalam kategori kantong kemiskinan. Ini berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Kantong kemiskinan adalah area yang memiliki proporsi penduduk miskin yang signifikan, melebihi rata-rata kemiskinan di daerah lain. Dari jumlah tersebut, 31 desa di antaranya bahkan tergolong sebagai kantong kemiskinan ekstrem.
1. 31 desa masuk kategori miskin ekstrem

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, Ir. Iswandi, dalam sambutannya pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lotim yang digelar di Pendopo Bupati, Kamis (22/5/25).
"Data Bappenas menunjukkan ada 91 desa di Lotim yang masuk kantong kemiskinan, dengan 31 desa di antaranya berada dalam kategori ekstrem," ujar Iswandi.
Menurutnya, persoalan kemiskinan ini akan menjadi fokus intervensi Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dalam upaya menurunkan angka kemiskinan melalui program Desa Berdaya. Kolaborasi antara Pemprov NTB dan pemerintah kabupaten diharapkan dapat membantu masyarakat keluar dari kemiskinan serta mengubah desa miskin menjadi desa yang makmur.
"Pak Gubernur akan fokus memulai penanganan dari tingkat desa," jelasnya.
2. Fokus pada kemandirian pangan

Selain itu, Iswandi menyebutkan bahwa Gubernur NTB, H. Lalu Iqbal, akan mendorong kemandirian pangan melalui program Desa Mandiri Pangan. Saat ini, dari 12 komoditas pangan utama di NTB, hanya 5 yang mampu dipenuhi secara lokal, sedangkan 7 lainnya masih didatangkan dari luar daerah.
Ia menambahkan bahwa selama ini pembangunan lebih berfokus pada infrastruktur, namun di bawah kepemimpinan Gubernur Iqbal, ketahanan pangan akan menjadi prioritas sesuai dengan arahan pemerintah pusat.
"Ke depan, Pemprov ingin agar 7 komoditas yang masih diimpor dari luar bisa diproduksi sendiri di NTB," tegasnya.
3. Bupati tegaskan akan prioritaskan penanganan kemiskinan

Menyikapi tingginya angka kemiskinan, Bupati Lotim, Haerul Warisin menekankan pentingnya mencari akar masalah dan solusi konkret. Ia juga mengumumkan rencana bantuan sebesar Rp20 miliar untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Lotim. Program ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM meningkatkan usahanya, sehingga lebih sejahtera.
"Jangan sampai bantuan yang diterima dipakai untuk hal-hal yang tidak bermanfaat," tegas Bupati.
Warisin juga menegaskan akan berusaha untuk mengintervensi desa-desa yang masuk kantong kemiskinan, dengan program program pengentasan kemiskinan. Untuk pengentasan kemiskinan ini, pihaknya telah menyalurkan bansos hingga memberikan jaminan kesehatan gratis.
"Pengentasan kemiskinan merupakan prioritas kita untuk di selesaikan," pungkasnya.