Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tanaman tembakau yang layu setelah diguyur hujan di Lombok Timur (Dok. Pribadi Ruhaili)

Lombok Timur, IDN Times - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mencatat  luas lahan tanaman tembakau yang terdampak gagal panen akibat hujan dera sebanyak 4.245,23 hektare. Luas lahan tanaman tembakau yang terdampak tersebar di delapan kecamatan dengan kondisi yang cukup memprihatinkan.

Kondisi tanaman tembakau yang terdampak guyuran hujan tersebut menjadi layu bahkan sebagian sudah mati. Akibatnya petani terancam gagal panen. Parahnya ribuan hektare tanaman tembakau yang terdampak itu akan segera dipanen. Kondisi tersebut menyebabkan kerugian petani diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. Kalau pun bisa dipanen, kualitas tembakau sudah menurun drastis.

1. Terluas di kecamatan Jerowaru

Tanaman tembakau di desa Keruak layu setelah tergenang air hujan (Dok. Pribadi Ruhaili)

Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, Sahri menyebutkan, tanaman tembakau yang paling luas terdampak yaitu di Kecamatan Jerowaru sebanyak 3.788,03 hektare. Di wilayah ini, kondisi tanaman tembakau sangat memprihatinkan, karena saat hujan turun, hampir seluruh tanaman tembakau terendam genangan air hujan. Sehingga membuat tanaman tembakau menjadi layu dan mati.

Setelah Kecamatan Jerowaru, luas tanaman tembakau yang terdampak yaitu Kecamatan Suela sebanyak 336,40 hektare, kemudian disusul Keruak 100 hektare, Sikur 10,30 hektare, Wanasaba 4,90 hektare. Sementara di Sakra Barat 5 hektare kemudian Sakra dan Selong masing-masing sebanyak 30 are, sehingga total luas lahan terdampak sebanyak 4.245,23 hektare.

"Yang paling parah itu kecamatan Jerowaru, karena memang curah hujan lebih besar di wilayah Selatan," ungkap Sahri, Senin (10/7/2023).

2. Disebabkan curah hujan yang tinggi dan drainase yang buruk

Editorial Team

EditorLinggauni

Tonton lebih seru di