NTB Bidik Pasar Afrika Sikapi Dampak Kebijakan Tarif Trump

Mataram, IDN Times - Pemprov NTB membidik negara-negara di benua Afrika menjadi pasar baru di luar negeri dampak dari kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Trump mengenakan tarif impor produk Indonesia ke AS sebesar 32 persen.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Baiq Nelly Yuniarti mengungkapkan bahwa sejumlah komoditas pertanian dan perkebunan memang selama ini banyak dikirim ke AS seperti vanili organik. Selain itu, NTB juga mengekspor produk kerajinan dan hasil olahan perikanan.
"Saat ini produk NTB yang sudah sering ekspor ke AS selain vanili organik, home decor dan jewellery. Dengan kebijakan Amerika ini, artinya kita mencari pasar baru di luar AS," kata Nelly dikonfirmasi di Mataram, Rabu (9/4/2025).
1. Pasar Afrika sangat potensial

Nelly mengatakan NTB akan mencari potensi-potensi pasar baru di luar AS untuk ekspor komoditas unggulan. Sesuai arahan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, organisasi perangkat daerah (OPD) diminta mencari pasar-pasar ekspor di negara lain.
Sebagai mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki, kata Nelly, gubernur juga akan memanfaatkan jaringannya di luar negeri untuk membuka pasar ekspor. Bukan saja kerja sama sektor pendidikan dan tenaga kerja namun juga sektor perdagangan.
"Kemendag juga menyarankan kita untuk mengalihkan pasar, mencari pasar baru terutama negara-negara Afrika. Afrika menjadi benua yang potensial untuk ekspor komoditi NTB. Ada kemiripan, pasar kita di sana," terangnya.
2. NTB harapkan ada hasil negosiasi dengan AS

Menurut Nelly, kebijakan tarif impor sebesar 32 persen tersebut menjadikan pemerintah daerah membuat inovasi dengan mencari peluang-peluang bisnis dengan negara lain. Namun, dia berharap negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan AS dapat membuahkan hasil.
"Karena pak presiden sempat mengatakan akan membuka peluang negosiasi dengan AS. Kami berharap ruang negosiasi yang akan dilakukan pemerintah berdampak positif," harapnya.
Apabila negosiasi tak membuahkan hasil maka Pemprov NTB bersama pelaku usaha mencari pasar lain. "Karena kami yakin komoditi-komoditi kita dengan kualitas sangat bagus ini akan dibutuhkan negara lain," ucap Nelly.
3. AS tujuan ekspor terbesar NTB pada Februari 2025

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Wahyudin menyebutkan nilai ekspor Provinsi NTB pada Februari 2025 sebesar US$ 7.279.195 mengalami kenaikan sebesar 87,17 persen jika dibandingkan dengan ekspor bulan Januari 2025 sebesar US$ 3.889.005.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024, nilai ekspor Provinsi NTB bulan Februari 2025 mengalami penurunan sebesar 96,84 persen. Dimana tercatat nilai ekspor Provinsi NTB pada bulan Februari 2024 sebesar US$ 230.708.644.
Wahyudin mengatakan nilai ekspor Provinsi NTB bulan Februari 2025 menurut negara tujuan menunjukkan Amerika Serikat menjadi negara tujuan dengan nilai ekspor terbesar yaitu US$ 3.880.251 atau sekitar 53,31 persen. Negara dengan nilai ekspor Provinsi NTB bulan Februari 2024 tertinggi kedua adalah Hongkong dengan nilai US$ 1.362.956 atau sekitar 18,72 persen, kemudian disusul Vietnam yaitu sebesar US$ 724.856 atau sekitar 9,96 persen.
Nilai ekspor Provinsi NTB Bulan Februari 2024 tertinggi keempat ditujukan ke Jepang dengan nilai US$ 419.981 atau sekitar 5,77 persen dan kelima ditujukan ke Tiongkok dengan nilai US$ 369.459 atau sekitar 5,08 persen. Sedangkan nilai ekspor Provinsi NTB ke negara lain mencapai 7,17 persen dari total ekspor.
Kelompok komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada bulan Februari 2025 adalah ikan dan udang sebesar US$ 2.808.930 (38,59 persen), perhiasan/permata sebesar US$ 1.837.239 (25,24 persen), daging dan ikan olahan sebesar US$ 1.520.619 (20,89 persen), buah-buahan sebesar US$ 662.655 (9,10 persen), garam, belerang, kapur sebesar US$ 244.759 (3,36 persen), biji-bijian berminyak sebesar US$ 176.760 (2,43 persen).
Sedangkan kelompok komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada Bulan Januari 2025 adalah perhiasan/permata sebesar US$ 1.140.064 (29,32 persen), daging dan ikan olahan sebesar US$ 965.532 (24,83 persen), buah-buahan sebesar US$ 851.243 (21,89 persen), ikan dan udang sebesar US$ 729.983 (18,77 persen), garam, belerang, kapur sebesar US$ 110.193 (2,83 persen), biji-bijian berminyak sebesar US$ 40.884 (1,05 persen).
Negara tujuan ekspor kelompok komoditas Ikan dan udang pada Bulan Februari 2025 adalah Amerika Serikat, Chili, Taiwan, dan lainnya. Untuk ekspor kelompok komoditas Perhiasan/Permata ditujukan ke Hongkong, Jepang, Tiongkok, dan lainnya. Ekspor kelompok Daging dan Ikan Olahan ditujukan ke Amerika Serikat, Puerto Rico, dan Singapura. Sedangkan kelompok Buah-buahan ditujukan ke Vietnam.