Awalnya Iseng, Pelaku UMKM di Lombok ini Malah Kebanjiran Orderan

Mataram, IDN Times – Berawal dari unggahan sederhana di media sosial, Rani Kristianti kini menjadi salah satu pelaku usaha seprai handmade yang sukses di Kota Mataram. Lewat kerja keras dan strategi pemasaran yang konsisten, ia berhasil membangun jaringan reseller hingga 250 orang. Ia juga membuka toko di pusat kota dengan nama Yoor Collections.
“Awalnya cuma coba-coba posting foto sprei. Eh, ternyata banyak yang minat, malah banyak juga yang mau jadi reseller,” kenang Rani.
Saat pertama kali pindah ke Lombok, Rani melihat peluang bisnis yang belum banyak digarap, yaitu seprai buatan sendiri dengan harga terjangkau. Ia mulai memasarkan produk seprai berbagai ukuran lewat media sosial, menawarkan bahan yang nyaman dengan harga ramah di kantong.
Produk yang awalnya hanya memenuhi satu rak kecil di rumahnya, kini menjelma menjadi ribuan potong seprai yang harus ditata dalam ruko dua lantai di tengah Kota Mataram.
"Setiap minggu saya bisa mengambil sekitar 300 pcs. Kalau sebulan bisa sampai seribuan," katanya.
1.Pasang surut bisnis

Tahun 2022, tantangan besar datang saat banjir menerjang kawasan tempat tinggalnya. Meski rumahnya masih aman, ketakutan akan kerusakan stok memaksanya mencari tempat penyimpanan yang lebih aman. Namun, biaya menjadi kendala.
Di saat genting itu, bantuan tak terduga datang, reseller membayar lunas pesanan dalam jumlah besar, tepat saat ia membutuhkan dana sewa. Sejak itu, bisnisnya berkembang semakin pesat, memperkuat posisinya sebagai produsen seprai handmade di Mataram.
“Saya percaya, kalau ini jalannya, pasti ada rezekinya. Dan benar saja, jalannya terbuka,” kata Rani.
Mengandalkan kekuatan media sosial, Rani kini tak lagi mengurus semua promosi sendirian. Ia memperkerjakan konten kreator untuk menghasilkan materi pemasaran yang lebih kreatif dan menarik.
“Saya sadar pentingnya promosi online. Karena saya gak bisa setiap hari buat konten, jadi saya percayakan ke ahlinya saja,” ujarnya.
Demi memudahkan transaksi, ia juga menyediakan berbagai metode pembayaran, mulai dari tunai, transfer, mesin EDC, hingga QRIS BRI. Ia mengatakan bahwa saat ini lebih banyak transaksi digital, baik dari reseller maupun dari pelanggan yang langsung membeli di toko.
"Karena kita banyak jualan via online, jadi tentu saja transaksi secara digital ini memberikan dampak yang cukup besar," ujarnya.
2.Strategi pemasaran jadi kunci utama
Bagi Rani, kunci bertahan dalam bisnis adalah soal strategi. Ia menjalani usahanya dengan fleksibilitas tinggi dan penuh optimisme. Ia semakin rutin mempromosikan produknya di media sosial melalui konten-konten yang menarik.
“Bisnis itu harus dijalani dengan enjoy. Gak usah dipaksakan. Kalau rezeki kita, pasti jalannya ada,” ujarnya.
Dari unggahan iseng menjadi kerajaan kecil seprai handmade, perjalanan Rani Kristianti membuktikan bahwa peluang besar sering kali datang dari langkah kecil yang penuh keyakinan. Rani berharap bisnisnya semakin lancar, sehingga bisa mendatangkan keuntungan bagi banyak orang, termasuk bagi reseller-nya.
3.Pelaku UMKM melek digital

Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTB, Ahmad Masyhuri mengatakan bahwa sangat penting bagi pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi. Baik dalam pemasaran maupun dalam transaksi pembayaran.
Pihaknya juga melakukan pendampingan supaya UMKM menjadi bank-able. Artinya, mereka dapat memenuhi persyaratan apabila meminjam permodalan di perbankan. Harapannya dapat menambah modal dan memperbesar bisnis para pelaku UMKM. Apalagi Pemda NTB biasanya memberikan subsisi bunga untuk yang mengakses program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Pemerintah memberikan bantuan subsidi bunga KUR tahun 2024 sebesar 6 persen. Begitu juga tahun-tahun sebelumnya sekitar 6 persen. Kalau bunga bank biasanya 11-12 persen. Setengahnya saja dibayar bunganya oleh UMKM," jelasnya.
Hal senada disampaikan oleh Koordinator Rumah BUMN BRI Mataram, Lintang Hadi. Menurutnya, digitalisasi itu penting untuk memperluas jangkauan pasar para pelaku UMKM.
“Harapan untuk Rumah BUMN BRI Mataram sendiri yaitu agar selalu memberikan program-program yang terbaik untuk Pelaku UMKM dalam memajukan bisnisnya, termasuk soal digitalisasi,” ujarnya.