Ada 5.571 Agen BRILink di Lombok Timur, Transaksi Capai Rp12,2 Triliun

Lombok Timur, IDN Times – Layanan BRILink di Lombok Timur mengalami pertumbuhan pesat dengan peningkatan jumlah agen dan transaksi. Pemimpin Cabang BRI Selong, Dito Sanjaya Putra, mengungkapkan bahwa hingga 31 Januari 2025, jumlah agen BRILink di wilayahnya telah mencapai 5.571 agen.
Pertumbuhan ini mencerminkan tingginya permintaan masyarakat terhadap layanan keuangan yang lebih mudah diakses, terutama di daerah yang jauh dari kantor cabang bank. Layanan keuangan di Lombok Timur terus meningkat hingga menjangkau desa-desa.
1. Jumlah agen BRILink meningkat signifikan

Dito Sanjaya Putra menyebutkan bahwa jumlah agen BRILink terus bertambah dan telah tersebar luas di berbagai pelosok desa serta pasar di Kabupaten Lombok Timur. Hal ini menunjukkan semakin luasnya jangkauan layanan perbankan bagi masyarakat di daerah yang selama ini belum memiliki akses mudah ke lembaga keuangan formal.
“Posisi 31 Januari 2025 jumlah agen di BRI Selong sudah mencapai 5.571 yang terdiri dari agen regular/umum dan agen PNM (Permodalan Nasional Madani). Jumlah agen ini tersebar di seluruh pelosok desa dan pasar yang ada di wilayah teritori Kabupaten Lombok Timur,” ungkapnya pada Jumat (21/3/2025).
Agen BRILink berperan penting dalam memfasilitasi berbagai transaksi keuangan, termasuk pembayaran tagihan, transfer dana, hingga penarikan tunai bagi masyarakat yang tidak memiliki akses langsung ke layanan bank konvensional. Dengan adanya agen yang tersebar hingga ke pelosok desa, masyarakat tidak lagi harus menempuh perjalanan jauh untuk melakukan transaksi keuangan.
Peningkatan jumlah agen ini diharapkan dapat semakin mempermudah akses masyarakat terhadap layanan perbankan, membantu meningkatkan literasi keuangan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
2. Transaksi BRILink mencapai Rp12,2 triliun

Seiring bertambahnya jumlah agen, volume transaksi yang dilakukan melalui BRILink juga meningkat pesat. Hingga akhir tahun 2024, jumlah transaksi mencapai lebih dari enam juta kali dengan nilai transaksi mencapai Rp12,2 triliun. Lonjakan transaksi ini menegaskan bahwa BRILink telah menjadi bagian dari aktivitas ekonomi masyarakat, baik untuk kebutuhan pribadi maupun operasional bisnis kecil dan menengah.
“Sepanjang tahun 2024 sampai dengan posisi Desember 2024, agen BRILink BRI Selong sudah mencatat jumlah transaksi sebesar 6.104.906 transaksi dan sales volume sebesar Rp12,2 triliun,” jelas Dito.
Meningkatnya transaksi melalui BRILink menunjukkan bahwa layanan ini telah menjadi solusi bagi masyarakat dalam mengakses perbankan secara lebih mudah dan fleksibel. Bagi pelaku usaha kecil dan menengah, BRILink juga memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran dan pengelolaan keuangan, yang pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan bisnis mereka.
3. Program pinjaman untuk agen BRILink

Untuk mendukung operasional para agen, BRI Selong menyediakan berbagai program pinjaman berbasis digital yang dapat digunakan untuk memperkuat modal kerja para agen. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa para agen BRILink memiliki sumber daya yang cukup dalam menjalankan usaha mereka serta mampu melayani lebih banyak pelanggan dengan lebih baik.
“Seiring waktu, agen BRILink menjalankan bisnis mitra keagenan dengan BRI, tentunya jumlah pelanggan setiap harinya akan bertambah. Ini bisa menjadi tantangan jika agen BRILink tidak memiliki modal yang kuat dalam menjalankan operasional pelayanan. Maka dari itu, unit kerja memberikan opsi produk pinjaman untuk memperkuat modal operasional, baik dari sisi permodalan usaha di luar BRILink maupun bisnis keagenan itu sendiri,” kata Dito.
Beberapa program pinjaman yang tersedia bagi agen BRILink meliputi Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Umum Pedesaan (KUPEDES), serta Dana Talangan dari Bank Raya, dan PARI. Program ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas dalam pembiayaan operasional, sehingga agen BRILink dapat terus berkembang dan meningkatkan kapasitas layanan mereka.
Selain memberikan dukungan modal, BRI juga terus melakukan edukasi dan pendampingan kepada para agen agar mereka dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan meningkatkan daya saing usaha mereka. Dengan adanya program ini, diharapkan agen BRILink dapat semakin berkontribusi dalam meningkatkan inklusi keuangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Lombok Timur.
Dengan perkembangan jumlah agen, meningkatnya transaksi, serta dukungan pembiayaan dari BRI, layanan BRILink diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, terutama di wilayah yang belum terjangkau layanan perbankan konvensional.
4. Keberhasilan agen BRILink

Salah satu agen di Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Husniati menjadi contoh nyata keberhasilan dengan memanfaatkan BRILink. Ia menjadi salah satu agen yang mencatat banyak transaksi di kampungnya.
“Banyak kemudahan yang saya dan pelanggan dapatkan selama menjadi agen BRILink. Warga yang merupakan pelanggan saya tidak perlu jauh-jauh untuk mengambil atau mengirim uang,” kata Husniati.
Warga di sekitar rumah Husniati kini tidak perlu keluar banyak biaya untuk pergi ke mesin ATM (automated teller machine). Jarak antara lokasi mesin ATM dengan perkampungan di lingkungan Husniati sejauh dua kilometer. Sebelum adanya BRILink ini, warga sekitar harus mengeluarkan ongkos lebih karena harus membayar ojek saat ingin mengirim uang atau mengambil uang.
“Jarak dari rumah ke tempat mesin ATM itu cukup jauh. Kalau pakai ojek, bayarnya bisa Rp20 ribu bolak balik. Setelah ada BRILink ini, biaya admin hanya Rp5 ribu,” ujarnya.
Husniati mengaku bahwa jumlah transaksi setiap bulan itu tidak sama. Kadang hanya mencapai seribu transaksi, kadang lebih dari itu. Namun dirinya mengaku pernah mencatat transaksi terbanyak hingga 1.700 transaksi. Dari jumlah transaksi ini, Husniati mendapatkan keuntungan hingga Rp8,5 juta sebulan.
Salah satu pelanggannya bernama Rika mengatakan dengan adanya BRILink di desanya ini, bisa mempermudah transaksi perbankan. Misalnya saat dirinya hendak mengambil uang, ia tidak perlu pergi jauh ke wilayah kecamatan.
“Kalau dulu itu harus naik motor lumayan jauh untuk ambil uang. Padahal uang yang diambil tidak banyak, jadi banyak keluar ongkos dan bensin. Kalau sekarang ada Bu Husni di sini jadi agen BRILink, jadi gak perlu keluar ongkos banyak pergi ke ATM,” ujar Rika.
Keberadaan agen BRILink di desa ini membuat warga setempat menjadi lebih mudah dalam melakukan transaksi perbankan. Bukan hanya bagi nasabah BRI saja, tetapi juga bagi warga yang ingin melakukan pengiriman, namun tidak memilki rekening tabungan.