Legenda Sandubaya dan Lala Seruni di Kerajaan Lombok  

Cerita tentang kesetiaan sepasang suami istri

Lombok, IDN Times - Cerita dari legenda Sandubaya dan Lala Seruni adalah pasangan suami istri di wilayah Kerajaan Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB). Lala Seruni mempunyai wajah yang cantik hingga membuat Raja Lombok ingin merebut dari suaminya.

Ini merupakan cerita yang melegenda bagi masyarakat di NTB bisa menjadi inspirasi dan pembelajaran bagi masyarakat. Yuk, simak keseruan ceritanya.

1. Awal Bertemunya Prabu Kertajaya dengan Lala Seruni

Legenda Sandubaya dan Lala Seruni di Kerajaan Lombok  Dok. Istimewa

Zaman dahulu terdapat Kerajaan Lombok dipimpin Prabu Kertajaya dan hidup pasangan suami istri bernama Sandubaya dan Lala Seruni. Lala Seruni mempunyai paras cantik yang sangat bersih dan bersinar.

Pada malam hari sepasang suami istri itu melakukan ibadah di Pura Kayangan. Saat akan pulang, bertemu rombongan kerajaan yang juga akan beribadah di Pura Kayangan.

Setelah Prabu Kertajaya bertemu dengan Lala Seruni, ia menyukai dan berniat untuk memilikinya. Lalu melakukan rapat pembesar kerajaan untuk membicarakan apa yang diinginkannya.

Lalu meminta pendapat para anggota agar bisa merebut Lala Seruni dari suaminya yakni Sandubaya. Sang patih memberikan usul untuk mengajak berburu Sandubaya ke hutan dan membunuhnya, nanti dibuat alibi diterkam binatang buas.

2. Perintah Mengajak Sandubaya untuk Berburu

Legenda Sandubaya dan Lala Seruni di Kerajaan Lombok  Instagram

Pada esok hari Prabu Kertajaya memberikan perintah pada prajuritnya untuk ke rumah Sandubaya dan mengajaknya berburu. Sandubaya dan istri merasa bingung tidak biasanya prajurit kerajaan datang ke rumahnya, namun tetap menerima permintaan berburu tersebut

Dari kedatangan prajurit kerajaan di rumahnya untuk diajak berburu membuat Lala Seruni sudah mendapatkan firasat yang buruk. Akan tetapi Sandubaya menenangkan istrinya.

Sandubaya menyampaikan pesan pada istrinya jika besok kuda Gagar Mayang pulang sendirian. Artinya sang suaminya sudah tiada dan ia akan menunggu di Pantai Manganga Baris.

Hingga keesokan harinya Sandubaya memancu kuda Gagar Mayang dan anjing kesayangannya menuju istana. Sesampainya di istana, dengan semua prajurit dan raja berangkat menuju Hutan Gebong membawa peralatan untuk berburu.

Baca Juga: Aneka Minuman Tradisional yang Wajib Dicoba saat di NTB

3. Pembunuhan licik Sandubaya oleh prajurit kerajaan

Legenda Sandubaya dan Lala Seruni di Kerajaan Lombok  Line Today

Tiba di Hutan Gebong, semua anggota dalam rombongan mencari hewan buruan. Sementara, Sandubaya melihat babi hutan yang sedang bersembunyi, lalu menombaknya dari atas kudanya.

Bersamaan dengan hal itu, Sandubaya ditombak prajurit pada bagian punggung hingga tewas di tempat. Melihat sang tuan ditombak, anjing kesayangannya langsung menyalak, akan tetapi anjing ditombak juga oleh prajurit hingga tewas.

Setelah melihat kejadian mengenaskan itu kuda Gagar Mayang langsung pulang. Harapan Lala Seruni pupus melihat kudanya pulang sendirian tanpa sang suami.

Ia langsung menaiki kuda menuju Hutan Gebong dan menemukan suaminya tewas tergeletak. Prabu Kertajaya berpura-pura berduka atas kematian suaminya, akhirnya Sandubaya dibawa pulang untuk dikuburkan.

4. Utusan Prabu Kertajaya Menjemput Lala Seruni

Legenda Sandubaya dan Lala Seruni di Kerajaan Lombok  Cerita rakyat Banten (Youtube/Dongeng Kita)

Hari setelah kematian suaminya, Lala Seruni dijemput prajurit kerajaan, namun ia tak kuasa menolaknya. Kuda Gagak Mayang yang akan dibawa juga tidak mau dan terpaksa ditombak prajurit.

Lala Seruni meyakininya bahwa kematian sang suami bukan karena kecelakaan. Melainkan dicelakai oleh prabu karena ingin memperistri dirinya.

Lala Seruni mengurung diri ke kamar kerajaan, tidak mau makan ataupun minum. Lalu ia bertindak dengan mengajukan permintaan ke Pantai Menanga Baris sebagai syarat pada prabu untuk bisa menikahi dirinya.

Permintaan itu dituruti dan setibanya di pantai, Lala mandi di pantai juga gelisah menunggu suaminya datang. Tidak lama kemudian datang sekuntum teratai berwarna merah dan sangat besar, Lala meminta prabu untuk memetiknya.

5. Bunga Teratai Membawa Lala Seruni Pergi Menemui Suaminya

Legenda Sandubaya dan Lala Seruni di Kerajaan Lombok  Cerita rakyat Banten (https://dongengceritarakyat.com)

Saat prabu memberikan perintah pada prajurit untuk memetiknya, tiba-tiba datang sekawanan ikan menyerang sampai terluka parah. Akhirnya prabu ikut turun tangan dan diserang secara ganas.

Bunga teratai terus menuju arah Lala Seruni dan membawanya ke tengah laut untuk mengantarkan ke tempat penantian suaminya. Karena kakak dari Sandubaya tidak terima, ia membawa pasukan dan menyerang Kerajaan Lombok.

Hingga pada akhirnya menang dan Prabu Kertajaya merasa malu sampai membenturkan kepalanya pada batu dan meninggal.

Tahta Kerajaan Lombok diganti dengan Prabu Rangkasari yang membuat wilayah menjadi tenteram dan damai.

Demikianlah legenda Sandubaya dan Lala Seruni di wilayah Kerajaan Lombok.

Memiliki hal yang bukan menjadi hak justru membawa malapetaka.

Baca Juga: Keren! NTB akan Punya Pabrik Bata Plastik Pertama di Benua Asia 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya