5 Novel Terkemuka Albert Camus, Peraih Hadiah Nobel Sastra

Albert Camus adalah penulis novel terkenal asal Perancis. Albert Camus lahir di Perancis pada 7 Nopember 1913, ia menjadi seorang penulis novel, filsuf, dan jurnalis yang terkemuka pada masanya. Bahkan pada usianya yang ke 44 tahun, Albert Camus mendapatkan hadiah nobel sastra yang membuatnya menjadi peraih penghargaan nobel termuda untuk kategori tersebut.
Albert Camus terkenal dengan pemikirannya tentang absurdisme yang melekat erat dengan prinsipnya tentang hidup manusia. Ia juga pernah mendapat penentangan karena sikap netralnya atas perang kemerdekaan Aljazair sementara ia sendiri adalah orang Perancis yang notabene sebagai bangsa penjajah di Aljazair.
Beberapa karya terkemuka dari Alber Camus adalah L’Etranger, Caligula, dan Le Mythe de Sisyphe. Dilansir dari berbagai sumber, berikut 5 novel terkemuka karya Albert Camus, peraih hadiah nobel sastra.
1. The Stranger (L'Etranger)

L'Etranger, atau The Stranger (kadang-kadang The Outsider, tergantung penerbitnya), sejauh ini merupakan novel Albert Camus yang paling terkenal. Ia terinspirasi oleh pengalaman pribadinya ketika menulis buku ini, karena ceritanya berpusat pada seorang pria Prancis bernama Meursault yang tinggal di Aljazair.
Buku ini terbitkan pada tahun 1942. Buku ini juga menyentuh teori absurdisme, yang merupakan gagasan bahwa keberadaan manusia adalah hasil dari upaya kita untuk mencari makna kehidupan, dan tidak ada gunanya mencoba menemukan makna kehidupan tersebut, karena memang tidak ada.
Dalam buku ini, Meursault melakukan kejahatan dan diperlakukan sebagai orang buangan. Camus seolah ingin agar pembaca tidak menyukai si karakter utama ini, karena ia digambarkan sebagai manusia tanpa emosi dan acuh tak acuh. Camus menulis buku ini dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami, yang mana merupakan ciri khasnya dalam menulis.
2. The Plague (La Peste)

Karya terkenal Camus selanjutnya adalah The Plague (La Peste). Novel ini diterbitkan pada tahun 1947 dan menceritakan tentang wabah yang menyerang kota Oran di Aljazair. Novel ini berbicara mengenai dampak dari krisis yang diakibatkan oleh wabah yang menimpa umat manusia.
Seperti kebanyakan bukunya, Camus suka untuk menunjukkan kepada pembacanya tentang hal-hal tidak masuk akal yang sanggup dilakukan oleh manusia, entah itu hal baik atau buruk. Buku ini merupakan bagian dari seri bukunya yang berjudul Cycle of Revolt.
Serial ini berfokus pada perjuangan manusia melawan kematian dan langkah-langkah yang akan kita lakukan untuk menghindari kematian itu sendiri.
3. The Myth of Sisyphus (Le Mythe de Sisyphe)

Jika kamu berpikir bahwa Camus menelantarkan gelar filsafatnya, kalian salah besar. Seperti yang sudah disebutkan di atas, Camus adalah orang yang sangat percaya pada teori Absurdisme.
Mengutip dari penulisnya sendiri, definisi absurd adalah hal yang tidak bermakna. Dengan demikian, keberadaan manusia itu absurd karena keberadaan mereka tidak menemukan pembenaran eksternal. Bagi sebagian orang, hal ini terasa menyedihkan, tetapi bagi Camus tidak.
The Myth of Sisyphus adalah sebuah esai yang diterbitkan pada tahun 1942, di mana Camus bergulat dengan kenyataan bahwa manusia harus terus hidup meskipun kita tahu bahwa kematian itu tidak terhindarkan (dengan kata lain, hal ini disebut dengan teori absurdisme).
Esai ini membahasa mitos Sisyphus, seorang raja dari mitologi Yunani yang dikutuk untuk mendorong batu ke atas bukit seumur hidupnya dengan diliputi pertanyaan tentang keberadaan manusia di dunia ini.
4. The Fall (La Chute)

La Chute atau The Fall, adalah karya fiksi terakhir Camus yang diterbitkan pada tahun 1956. Novel ini berpusat pada seorang pengacara bernama Jean-Baptiste Clamence yang merefleksikan hidupnya pada orang asing. Buku ini penuh dengan monolog dari Clamence yang menceritakan tentang kebangkitan dan kejatuhannya sebagai pengacara di Paris.
Para kritikus mengatakan bahwa The Fall adalah buku pertama yang begitu menunjukkan jati diri Camus yang sesungguhnya. Novel ini juga dianggap sebagai representasi dari "fall of man" dari Garden of Eden dalam Alkitab.
5. The Rebel (L'Homme rvolt)

L'Homme rvolt atau The Rebel adalah esai dari seri "cycle of revolt" yang telah disebutkan sebelumnya. Diterbitkan pada tahun 1951, esai ini berfokus pada revolusi pemberontakan dalam masyarakat modern. Camus juga memiliki tujuan untuk merangkum dan menganalisis berbagai teori yang telah ditulsinya sampai saat ini.
Dalam esai ini, Camus berpendapat bahwa sebagai manusia, kita melakukan apa yang ingin kita lakukan karena kita terus mencari makna dari kehidupan ini, meskipun makna tersebut tidak ada. Menurut Camus, kita jadi memberontak karena frustasi akan hal ini.
Nah itulah 5 novel terkemuka karya Albert Camus, peraih hadiah nobel sastra.