Harga Anjlok, Pedagang Nanas di Lombok Timur Gigit Jari

Nanas petani banyak yang rusak akibat cuaca buruk

Lombok Timur, IDN Times - Sejak memasuki musim hujan pada beberapa minggu terakhir ini, harga buah nanas di Kabupaten Lombok Timur anjlok. Hal itu membuat para petani dan pedagang gigit jari karena harga jual yang rendah dan membuatnya kian merugi.

Salah seorang pedagang nanas asal Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik, Sumarni menyampaikan hampir dua bulan ini harga nanas merah. Selain murah banyak juga buah nanas para petani yang matang di kebun.

"Sejak November itu harga nanas sudah turun, kemarin beberapa Minggu sempat naik sekarang anjlok lagi, dan di kebun juga banyak yang sudah matang," ungkapnya, Jumat (6/1/2023).

1. Harga nanas saat musim hujan

Harga Anjlok, Pedagang Nanas di Lombok Timur Gigit Jaridokumen pribadi

Harga nanas saat ini dinilai sangat murah jika dibandingkan pada bulan Oktober 2022 lalu, di mana nanas ukuran kelas 1 yang biasanya dijual dengan harga Rp10 ribu per empat buah, kini dijual Rp10 ribu untuk enam buah.
 
Sedangkan untuk nanas dengan ukuran sedang saat ini dijual dengan harga Rp 10 ribu per 12 biji. Sebelumnya dijual dengan harga 10-11 biji per Rp10 ribunya.

Sementara untuk buah nanas ukuran paling kecil atau biasnya dijual dengan harga Rp10 ribu per 20 biji buah nanas, kini dijual dengan harga Rp10 ribu per 30 biji. 

"Harganya sekarang sangat murah sekali apa lagi sekarang juga banyak nanas yang sudah matang di kebun. Kalau bulan Oktober lalu harganya mahal apalagi pas bulan maulid sulit kita temukan buah nanas yang matang," imbuhnya.

Baca Juga: Rekrutmen CASN Sepi Peminat, NTB Terancam Krisis Dokter Spesialis  

2. Penyebab murahnya harga nanas

Harga Anjlok, Pedagang Nanas di Lombok Timur Gigit Jaridokumen pribadi

Selain faktor hujan faktor lain yang menyebakan anjloknya harga nanas ini juga dikarenakan saat ini sedang musim buah buah mangga, durian dan rambutan. Sehingga buah nanas ini dinilai kalah saing dengan buah-buahan yang lain.

Dengan anjloknya harga nanas saat ini mebuat para petani dan pengepul nanas merugi. Bahkan saat ini diakuinya untuk balik modal saja sangat sulit apalagi untuk bisa mendapatkan keuntungan, ditambah lagi mahalnya biaya produksi nanas seperti mahalnya harga pupuk.

"Kalau sekarang sukur-sukur bisa balik modal apa lagi dapat untung," ujarnya.

3. Penjual nanas tidak bisa mengolah nanas ketika harga anjlok

Harga Anjlok, Pedagang Nanas di Lombok Timur Gigit Jaridokumen pribadi

Untuk pengolahan buah nanas menjadi produk-produk lain selama ini tidak pernah dilakukan. Hal itu dikarenakan tidak adanya pemahaman akan hal itu sehingga ia lebih memilih untuk memasarkan secara langsung ke sejumlah pasar di Lombok dan luar daerah seperti Bali, Jawa dan Sumbawa.

"Tapi sekarang jarang kita kirim ke luar Daerah, paling jauh dikirim ke Mataram, Lombok Barat dan Lombok Tengah, itu saja jarang paling saat satu kali dalam seminggu saya kirim ke Lombok Barat dan Ampenan," tutupnya.

Baca Juga: Melihat Eksistensi Tembolak di Tengah Menjamurnya Tudung Saji Modern

supardi ardi Photo Community Writer supardi ardi

Saya suka menulis dan jalan-jalan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya