WNA Belanda Tewas di Kamar Kos, Polda NTB Lakukan Penyelidikan

Mataram, IDN Times - Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Belanda bernama Eduard William Theodoor Oostendorp ditemukan tewas di sebuah kamar kos milik warga di Dusun Kauman, Desa Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (11/6/2025) sekitar pukul 18.00 WITA.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Mohammad Kholid menyampaikan bahwa proses penyelidikan meninggalnya WNA Belanda itu masih terus berjalan.
“Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh salah satu warga sekitar, yang curiga karena tak melihat adanya gerakan dari dalam kamar kos," kata Kholid, Senin (16/6/2025).
1. Koordinasi dengan Imigrasi dan Kedutaan Belanda

Saat ini, Satreskrim Polres Sumbawa masih terus berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dan Kedutaan Belanda. Berdasarkan keterangan saksi, korban diketahui telah lama menetap di Indonesia.
Korban sempat menjalani perawatan di beberapa fasilitas kesehatan, termasuk dirujuk hingga ke RSUD Provinsi NTB di Kota Mataram. Namun karena kondisi kesehatannya yang menurun, korban meminta pulang paksa dan memilih kembali ke Sumbawa.
Dia mengungkapkan korban sempat menolak untuk memberikan kontak keluarganya yang berada di Belanda. Meskipun sempat diminta oleh warga setempat untuk menghubungi pihak keluarga, karena kondisi kesehatannya memburuk.
“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami, untuk menelusuri keberadaan keluarga korban di negara asalnya,” tutur Kholid.
2. Pemulangan terkendala biaya dan identifikasi pihak keluarga

Saat ini, pihak kepolisian telah melakukan koordinasi dengan berbagai instansi, termasuk Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa Besar dan Kedutaan Belanda. Namun, proses pemulangan jenazah masih menemui kendala yaitu biaya dan identifikasi pihak keluarga.
“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak berspekulasi. Proses dan prosedur diplomatik sedang dijalankan sesuai aturan yang berlaku. Bagi warga yang memiliki informasi terkait korban, kami sangat menghargai bila bersedia membantu,” katanya.
3. Korban diduga menderita gangguan pada ginjal dan jantung

Salah satu warga, Najwa binti Adnan, yang mengaku telah mengenal korban sejak tahun 2015, turut menjelaskan jika korban memang telah lama menderita gangguan pada ginjal dan jantung.
“Waktu itu beliau sempat cerita kalau dokter tidak bisa operasi, karena isi perutnya penuh cairan dan terlalu berisiko. Tapi beliau tetap bersikeras kembali ke Sumbawa,” ujarnya.
Jenazah korban saat ini masih berada di RSUD Sumbawa. Dari hasil visum menerangkan jika tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban.