Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Viral! Kapolres Nagekeo Tancapkan Sangkur saat Diskusi dengan Warga

Tangkapan layar video Kapolres Nagekeo tancapkan sangkur saat berdiskusi dengan warga
Tangkapan layar video Kapolres Nagekeo tancapkan sangkur saat berdiskusi dengan warga

Kupang, IDN Times - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Johanis Asadoma menyatakan bahwa tim investigasi tengah menyelidiki penyebab Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pratana menancapkan sangkur di depan warga. Kejadian yang akhirnya viral di media sosial itu berlangsung saat Kapolres melakukan pertemuan dengan warga di daerah itu.

“Tim investigasi sudah saya minta ke Nagekeo untuk melakukan investigasi lebih lanjut soal perbuatan yang dilakukan oleh Kapolres Nagekeo,” kata Irjen Pol Johanis Asadoma seperti dikutip dari Antara pada Senin (1/5/2023).

1. Tim investigasi sudah turun ke lokasi

Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma mengecek kesiapan personel dan perlengkapan memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Komodo Turangga 2023 untuk pengamanan pelaksanaan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo. (Antara)
Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma mengecek kesiapan personel dan perlengkapan memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Komodo Turangga 2023 untuk pengamanan pelaksanaan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo. (Antara)

Hal itu disampaikannya menanggapi viralnya video yang menunjukkan perbuatan Kapolres Nagekeo yang saat berdialog dengan warga menancapkan sangkurnya di meja pertemuan. Dia menjelaskan tim investigasi itu terdiri dari bidang Propam Polda NTT, Reskrim Polda NTT dan tm investigasi dari Intelkam Polda NTT.

“Nanti hasil investigasinya akan kita sampaikan lebih lanjut jika sudah ada,” tambah dia.

2. Akan ditindak sesuai aturan

Sally Ward-Foxton

Orang nomor satu di Polda NTT itu juga mengatakan bahwa jika dari hasil investigasi itu Kapolres Nagekeo diketahui terbukti salah, maka akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.

Pengiriman sejumlah tim investigasi ke Kabupaten Nagekeo itu juga tambah dia, sekaligus untuk menyelidiki kasus viralnya dugaan ancaman oleh Kapolres Nagekeo kepada seorang wartawan TribunFlores Patrick Djawa.

3. Tersebar di grup whatsapp

Dugaan ancaman itu muncul di grup Whatsapp yang dibuat oleh Kapolres Nagekeo dengan nama grup Whatsaap Kaisar Hitam (KH) Destroyer yang anggota grup tersebut terdiri dari wartawan dan juga personel Polres Nagekeo.

Kapolda NTT berharap agar masyarakat bisa bersabar dengan hasil investigasi tersebut, sebab nanti akan disampaikan jika sudah ada.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us