Terungkap, Begini Kondisi di Dalam Gunung Lewotobi Usai Erupsi 8 KM

- Masih ada potensi erupsi skala kecil dengan rentetan erupsi pasca meletus 8 kilometer
- Ada material tertahan dan data GNSS menandakan tubuh gunung api masih mendapat tekanan dari dalam
- Bandara di wilayah Pulau Flores, NTT, sempat batal beroperasi
Kupang, IDN Times - Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkap kondisi di dalam isi perut Gunung Lewotobi Laki-laki usai erupsi 8 kilometer (km) pada 18 Agustus 2025 lalu hingga saat ini.
Gunung di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, yang berstatus AWAS (Level IV) ini sempat tak erupsi selama sepekan kemudian meletus eksplosif hingga 8 km. Setelahnya gunung ini kembali beberapa kali erupsi hingga Selasa malam (19/8/2025) dengan rata-rata ketinggian kolom abu mencapai 500-1000 meter.
1. Masih ada potensi erupsi skala kecil

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyebut terjadinya rentetan erupsi pasca erupsi per Senin itu (18/8/2025). Rentetan ini dilihat dari data kegempaan yang mengalami penurunan cukup signifikan.
Ia mengemukakan gempa yang menandakan suplai baru masih belum terekam, namun gempa gempa dangkal masih stabil sehingga masih berpotensi adanya erupsi namun dengan skala yang lebih kecil dari sebelumnya.
Hingga Selasa kemarin pukul 12.00 WITA, gunung ini sudah mengalami 4 kali gempa letusan, 4 kali gempa guguran dan 18 kali gempa embusan. Kemudian 26 kali gempa tremor non-harmonik, 12 kali gempa low frequency, 6 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, dan 5 kali gempa tektonik jauh.
2. Ada material tertahan

Hasil pemantauan tiltmeter selama 24 jam terakhir juga masih menunjukkan pola inflasi, meskipun sempat terjadi sedikit deflasi saat erupsi berlangsung beberapa kali.
"Kondisi ini menandakan tubuh gunung api masih mendapat tekanan dari dalam dan belum mencapai kestabilan. Situasi ini perlu diwaspadai karena masih berpotensi memicu erupsi," jelas dia.
Berdasarkan data Global Navigation Satellite System (GNSS) pasca-rangkaian erupsi juga menunjukkan penurunan komponen vertikal atau deflasi.
"Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian material dari dalam sudah keluar, namun masih ada material yang tertahan di pada kedalaman dalam hingga dangkal," lanjut dia.
3. Bandara sempat batal beroperasi

Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan 7 km sektoral barat laut-timur laut dari pusat erupsi. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.
"Serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah," imbaunya.
Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi 5,21 menit pada 18 Agustus 2025 disertai dentuman kuat yang terdengar di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA). Erupsinya sempat membuat sejumlah bandara di wilayah Pulau Flores membatalkan operasi karena terdampak abu, di antaranya Bandara Frans Seda Maumere dan Bandara Komodo Labuan Bajo.