Tak Ditemukan, Pencarian Anak Lombok Timur yang Hanyut Dihentikan
Lombok Timur, IDN Times - Seorang bocah inisial F (7) asal Kelayu Presak, Kecamatan Selong yang hanyut terbawa arus di gorong-gorong yang ada di simpang empat Polres Lombok Timur pada pukul 16.00 Wita, Minggu, (12 Februari 2023) lalu. Sampai saat ini, pencarian korban belum juga membuahkan hasil. Sehingga Pencarian pun dihentikan setelah tujuh hari.
Anggota Tim SAR Unit Lombok Timur Samsul Padli Menyampaiakan sejak hari pertama sampai hari ketujuh pencarian belum juga mendapatkan hasil. Pada hari pertama pencarian dilakukan dengan turun langsung menelusuri gorong-gorong tempat anak tersebut hanyaut namun tidak ada hasilnya.
"Proses pencarian hari pertama kita mulai dengan menelusuri gorong-gorong, dari lokasi tempat hilangnya sampai sungai di belaknga STIA Muhammadiyah Selong dan ada juga yang ke sebelah kanan menuju arah kuburan Selong, tapi kami tidak temukan," ungkapnya, Selasa (20/2/2023).
1.Tim SAR susuri aliran sungai dari Selong Sampai Ke pinggir pantai
Pada hari kedua, tim kembali turun melakukan pencarian dengan menelusuri aliran sungai dari belakang STIA Muhammadiyah sampai dengan Sungai Suryawangi Kecamatan Labuhan Haji, dan mengangkat tumpukan-tumpukan sampah.
Pada hari ketiga pencarian terus dilakukan dengan kembali turun menyusuri gorong-gorong sampai ke arah pantai Suryawangi Kecamatan Labuhan Haji yang dilakukan sampai tiga kali.
"Hari ketiga ini kami turun lagi ke gorong-gorong, kami lakukan dengan tiga seru atau tiga lapis. Setelah berangkat pertama, kemudian jarak satu jam ada lagi tim yang berangkat dan seterusnya sampai tiga seru tapi hasilnya tetap tidak ada," bebernya.
2. Tim SAR terju kan dua Tim untuk lakukan pencarian di Pantai Labuhan Haji
Setalah melakukan pencarian di gorong-gorong dan aliran sungai, Tim SAR pada hari keempat kembali melakukan penencarian di sekitar pantai dan tengah laut dengan menerjunkan dua tim. Satu tim melakukan pencarian sampai ke Dermaga labuhan Haji dan satu tim lagi menelusuri ke arah Ijo Balit.
Setalah berjam-jam melakukan pencarian di laut dan pesisir pantai, hasilnya tetap saja tidak ada. Pencarian kemudian dilanjutkan pada hari kelima dengan kembali menyusuri sungai sampai ke tengah laut dan melakukan pencarian di tebing-tebing namun tetap saja hasilnya nihil.
"SOP kami di SAR untuk pencarian itu tujuh hari. Hari terakhir kami melakukan pencarian dengan menyusuri pinggir pantai dan laut tapi hasilnya masih nihil," ungkapnya.
3. Pencarian di gorong-gorong dilakukan berkali-kali
Pencarian di gorong-gorong tempat pertama kali korban menghilang diakuinya sudah dilakukan berkali-kali. Namun tetap saja tidak ditemukan begitu juga dengan menelusuri sungai dan pantai. Setiap masukan dan arahan yang diduga kuat tempat sembunyi tidak luput untuk disisir.
Disebut pada pencarian di hari pertama sampai hari kedua diakuinya pencarian agak sulit dilakukan, dikarenakan saat itu kondisi air sungai sangat deras di sertai dengan hujan lebat, sehingga sangat sulit untuk di lakukan dan sulit untuk ditemukan.
"Tapi setelah air sungai sudah mulai kecil kami lakukan pencarian lagi sampai hari terakhir tapi hasil tetap saja nihil dan akhirnya pencarian kami hentikan. Nanti kalau ada laporan lagi kami akan turun untuk evakuasi. Setiap tumpukan-tumpukan sampah, pinggir tebing kami sudah kami gali dan sisir tapi tetap tidak ada," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, kejadian itu bermula ketika korban F sedang bermain hujan dengan temannya dan hendak ke Lapangan Porda Selong untuk bermain bola. Namun di tengah jalan korban melihat bola yang ada di dalam gorong-gorong dan berinisiatif mengambilnya. Akan tetapi saat hendak mengambil bola tersebut korban justru terbawa arus drainase yang cukup kuat lantaran saat itu sedang hujan lebat.
