Sebuah Makam di Rote Dibongkar Warga, Diduga Ada Ritual Mencurigakan

Kupang, IDN Times - Makam Jusup Baba di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), dibongkar ulang sehari setelah dikebumikan. Keluarga yang berduka mencurigai seorang perempun akan mencelakai anggota keluarga yang lain menggunakan ritual yang mencurigakan.
Warga menuntut perempuan itu mengambil kembali tiga batu yang ditaruh ke genggaman Jusup, sehingga pihak keluarga membongkar ulang makam itu. Perempuan itu sendiri nyaris diamuk massa pascapembongkaran makam di Desa Oebou, Kecamatan Rote Barat Daya ini, Selasa (29/7/2025).
1. Serangan jantung

Menurut keterangan Polsek Rote Barat Daya ke Polres Rote Ndao, terjadi kesalahpahaman antara keluarga yang berduka dengan tindakan perempuan itu.
Jusup sendiri meninggal karena serangan jantung pada 24 Juli 2025 di Rumah Sakit Umum (RSU) Muara Teweh, Kalimantan Tengah (Kalteng). Jusup bekerja di sana sebagai pegawai perkebunan kelapa sawit milik PT. Multi Persada Gatra Mega. Perempuan itu sendiri merupakan rekan kerjanya.
Jenazah Jusup pun dipulangkan ke Rote oleh perempuan itu dan istri Jusup pada 25 Juli 2025. Perempuan itu sempat memberi istri Jusup 3 batu kerikil saat pengantaran jenazah Jusup.
Mereka membawa jenazahnya menggunakan pesawat dari Kalteng ke Kupang lalu melanjutkan dengan kapal ferry ke Rote Ndao pada 26 Juli 2025.
2. Taruh tiga batu dan uang ke dalam peti

Perempuan itu kembali mengingatkan istri Jusuf agar meletakkan 3 kerikil dari Kalteng ke dalam peti jenazah, jelang ibadah pemakaman pukul 12.00 WITA, Senin (28/7/2025). Istri Jusuf pun menurutinya.
Perempuan itu memberi uang Rp50 ribu ke istri Jusuf untuk ditaruh ke dalam peti jenazah. Ia juga memberi kedua anak Jusuf uang Rp20 ribu dan Rp10 ribu untuk ikut memasukkannya ke dalam peti. Perempuan itu sendiri memasukkan uang Rp7 ribu.
Martinus Baba, adik dari Jusuf pun mengambil kembali uang tersebut saat peti akan ditutup. Kemudian istri Jusuf menceritakan semuanya kepada Martinus mengenai uang dan batu itu.
Martinus marah mendengar itu. Keluarga lainnya pun menyebut gelagat tersebut aneh dan mencurigakan. Pihak keluarga khawatir akan keselamatan keluarga almarhum ikut terancam dengan perbuatan perempuan itu.
Sementara perempuan itu langsung masuk dalam kamar dan mengunci pintu dari dalam. Tak lama kemudian Regu piket SPKT III AIPDA I Dewa Widiana bersama anggota piket Brigpol Ode Andi dan Bripda Deny Langga mendatangi rumah duka. Mereka mengevakuasi dia ke Mako Polsek Rote Barat Daya dengan tujuan keamanan yang bersangkutan.
3. Alasan perempuan itu

Alasan perempuan itu sendiri agar melalui 3 batu kecil itu arwah dari Jusup Baba tidak tinggal di Kalimantan dan ikut pulang ke Rote. Sementara uang jadi simbol agar penyakit yang menyebabkan Jusuf menjnggal tidak menjangkit ke anggota keluarga lainnya.
Polsek Rote Barat Daya pun memediasi perempuan itu dan keluarga Jusuf. Keluarga menuntut agar perempuan itu mengambil kembali batu dimaksud dan uang yang tersisa dalam peti. Maka pembongkaran makam itu dilakukan, Selasa (29/7/2025), dengan surat pernyataan dari keluarga untuk menjamin keselamatan perempuan tersebut.
"Keluarga menilai apa yang dilakukan perempuan itu bertentangan dengan ketentuan agama yang dianut," jelas Kapolsek Rote Barat Daya Ipda Godfriet turut hadir saat itu.
Perempuan itu pun mengeluarkan batu dan uang dimaksud pukul 13.00 WITA setelah keluarga Jusup membongkar makam dan peti tersebut.
Sempat terjadi kericuhan karena keluarga tidak menerima perbuatan perempuan tersebut. Polisi pun mengamankan yang bersangkutan ke Polres Rote Ndao.