Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Asisten II Setda NTB Fathul Gani. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Ketua Kwarda Gerakan Pramuka NTB Fathul Gani memprotes kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim yang tidak lagi mewajibkan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. Mendikbud dinilai tidak melibatkan Kwarnas Gerakan Pramuka terkait kebijakan tersebut.

"Kita sayangkan sikap Mendikbud, tidak ada koordinasi sebelumnya dengan Kwartir nasional membicarakan format bagaimana yang diinginkan," kata Fathul di Mataram, Kamis (4/4/2024).

1. Pendidikan dasar dan menengah perlu diarahkan masuk ekstrakurikuler Pramuka

Pelajar SMP Immac (dok. Galeri SMP Maria Immaculata)

Fathul menjelaskan bahwa memang tidak ada istilah ekstrakuler wajib dan pilihan. Keanggotaan Pramuka adalah sukarela, mandiri dan non politis.

Murid pendidikan dasar dan siswa menengah perlu diarahkan masuk ekstrakurikuler Pramuka untuk membentuk karakter peserta didik sejak dini.

"Artinya, mari kita sama-sama arahkan peserta didik terutama pendidikan dasar dan menengah untuk menjadi anggota Gerakan Pramuka," ujar Fathul.

2. Sayangkan tidak ada koordinasi

Editorial Team